Fimela.com, Jakarta Kehidupan sebuah keluarga tidak selamanya bahagia dan damai. Setidaknya, itulah yang diungkapkan oleh penulis asal Amerika, Richard Paul Evans. Menurutnya ada saat dimana setiap pasangan merasa kesulitan untuk mencari jalan keluar dari hubungan mereka yang sudah tidak lagi harmonis.
Ia pun berbagi ceritanya, kisah nyata dari kehidupan keluarganya yang pernah diterjang ‘badai’ sehingga ia dan sang istri, Keri sempat memutuskan untuk bercerai. Awal cerita ini dimulai ketika putri tertuanya mengatakan,”Ketakutan terbesar ku ketika masih kecil adalah kau dan ibu memutuskan untuk bercerai. Saat itu umur ku masih 12 tahun. Aku tahu kamu telah melewati hari-hari yang sulit. Tapi aku senang ketika kalian berdua bisa menyelesaikan masalah itu.”
Richard pun sedikit menoleh ke belakang, ia teringat ketika beberapa tahun lalu, ia dan Keri sempat mengalami masa-masa sulit dalam sebuah pernikahan. Saat itu Richard menyadari banyak hal: semakin lama kamu menikah, maka semakin banyak perbedaan yang terlihat. Dan faktanya, ketenaran dan kekayaan tidak membuat permasalahan yang dihadapi menjadi lebih mudah.
Advertisement
Setiap hari mereka selalu bertengkar, bahkan ketika Richard sedang tur untuk mempromosikan bukunya. Ia dan Keri hampir setiap jam bertengkar lewat handphone. Hingga pada akhirnya Richard mengaku merasa lelah dan ingin semuanya berubah.
Pada suata malam, Richard menghampiri Keri yang sedang berbaring di kasur. Richard bertanya,”Apa yang harus aku lakukan supaya hari-hari yang kamu lewati menjadi lebih baik?”
Awalnya Keri merasa terganggu. Ia terlihat tidak menyukai pertanyaan yang keluar dari mulut Richard. Namun, Richard tak pernah merasa lelah, setiap harinya ia selalu menanyakan pertanyaan yang sama kepada Keri. Walaupun lagi-lagi Keri selalu menjawabnya dengan nada sinis.
Lalu, di suatu pagi Richard kembali bertanya kepada Keri,”Apa yang harus aku lakukan supaya hari-hari yang kau lewati menjadi lebih baik?” Keri pun menjawab,”Tidak ada! Kamu bisa melakukan apa pun yang kamu suka. Dan berhenti bertanya lagi.”
Saat itu Richard hanya bisa meminta maaf. Tapi, ke esokan harinya, dan ke esokannya lagi, hampir setiap pagi ia terus mempertanyakan hal yang sama. Hingga akhirnya suatu hari, Keri menatapnya dengan tatapan penuh kesedihan, lalu Keri pun menangis dan berkata,”Tolong, jangan mempertanyakan hal itu lagi pada ku. Kamu tidak salah. Aku yang salah. Aku tidak bisa menjalani hidup seperti ini. Aku tidak tahu kenapa kau masih bertahan bersama ku.”
Sambil menghapus air mata Keri, Richard menjawab,”Itu karena aku mencintai mu. Apa yang harus aku lakukan supaya hari mu menjadi lebih baik? Sekarang, aku harus berubah. Kau harus tahu betapa berartinya dirimu bagiku.”
Keri langsung meletakan kedua tangannya di pipi Richard sambil berkata,”Maaf aku sudah sangat jahat.” Lalu saat itu aku kembali menanyakan pertanyaan yang sama, hingga akhirnya Keri pun menjawab,”Bisakah kita menghabiskan waktu berdua saja?”
Walaupun hubungannya dengan Keri sudah membaik, namun Richard setiap harinya selalu mempertanyakan hal yang sama kepada Keri. Kali ini Keri pun menjawab dengan penuh senyuman. Richard sadar bahwa pertanyaan sederhana yang ia tanyakan setiap harinya kepada Keri, telah membuat hubungan dan cintanya kembali sempurna.
Ya, Richard sadar bahwa dalam setiap hubungan pasti ada saja masalah, dan jawaban dari setiap masalah itu bergantung pada diri kita sendiri. Richard tidak berpikir kalau masalah atau solusi yang ia ambil juga dapat memperbaiki rumah tangga orang lain. Jangan pernah ada kata menyerah, walaupun setiap harinya pasti terasa sangat sulit. Richard bersyukur bahwa hanya dengan kata-kata ‘magic’ yang ia ulang setiap harinya, ia dan istri tercinta batal cerai.
Baca juga : Tragis, Gelandangan Ini Mati demi Menyelamatkan Korban Perampokan