Sukses

Lifestyle

6 Profesi Tanpa Upah Resmi tapi Membantu Masyarakat di Indonesia

Fimela.com, Jakarta Tak munafik jika hidup membutuhkan biaya. Dan untuk melangsungkan hidup, seseorang harus bekerja. Dengan bekerja, manusia bisa memiliki penghasilan yang membuat hidupnya bertahan lebih lama dan tidak membebankan orang lain. Untuk bekerja, setidaknya seseorang harus memiliki hasrat atau kemampuan pada bidang tertentu yang membawanya pada suatu profesi yang menghasilkan pundi-pundi uang.

Mungkin, bagi orang-orang dengan pendidikan yang memadai, mereka bisa bekerja di perusahaan yang mempunyai jabatan dan upah yang resmi sesuai dengan aturan pemerintah. Namun, bagi mereka yang memiliki pendidikan yang nggak memadai, mungkin hanya bisa mengandalkan skill yang mereka punya dan bekerja sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Apapun profesinya, setiap pekerjaan haruslah halal dan nggak merugikan orang lain. Namun, sadarkah kamu? Kalau di Indonesia ada beberapa profesi yang nggak punya upah yang resmi tapi sangat membantu masyarakat? Seperti 6 pekerjaan berikut ini. :D

Tukang tambal ban. Hampir di setiap daerah di Indonesia terdapat tukang tambal ban yang membuka lapak di pinggir jalan. Keberadaan mereka tentunya sangat membantu orang-orang yang bernasib sial; mengalami bocor ban. Dipastikan pendapatan mereka nggak resmi dan nggak tentu, tapi mereka berjasa menyelamatkan ban-ban dari paku yang tajam. :D

Tukang tambal ban. (Via: notreallyexists.wordpress.com)

Ojek payung. Profesi ini hanya mengandalkan payung, tenaga dan keberanian menghadapi hujan. Biasanya, ojek payung didominasi oleh anak-anak remaja dari kalangan menengah ke bawah untuk mendapatkan uang jajan tambahan. Saat hujan turun, mereka ke tempat-tempat ramai untuk menawarkan jasa payung pada orang-orang yang nggak bawa payung. Soal bayaran, anak-anak ojek payung terkadang hanya mengharapkan seikhlasnya. :)

Ojek payung. (Via: dinanurhayatii.blogspot.com)

Pak Ogah. Di Indonesia, Pak Ogah bisa disebut sebagai Polisi Cepek, yaitu pengganti polisi lalu lintas yang mengatur kendaraan di jalan agar nggak macet. Dengan membantu arus lalu lintas, mereka dapat apresiasi berupa uang atau rokok dari pengguna jalan. Biasanya, mereka kerap ada di belokan atau putaran jalanan.

Pak Ogah. (Via: kaskus.co.id)

Penjaga palang pintu kereta tak berpetugas. Sama halnya seperti Pak Ogah, profesi penjaga palang pintu kereta nggak resmi ini juga mendapatkan upah yang nggak resmi. Biasanya, mereka ada di jalan-jalan kecil di perkampungan yang bersebrangan dengan rel kereta. Saat ada sinyal kereta akan datang, mereka akan menutup jalan sementara. Sedangkan untuk pendapatannya, mereka mengandalkan sukarela dari para pengguna jalan.

Penjaga palang pintu kereta api tak berpetugas. (Via: udinnews.wordpress.com)

Tukang parkir liar. Nggak semua tukang parkir adalah resmi. Tukang parkir di tempat umum punya jasa yang besar bagi keamanan kendaraan. Meski nggak ada asuransi khusus yang diberikan, tapi profesinya cukup membantu masyarakat yang mencari lapak untuk memarkir kendaraan.

Tukang parkir liar. (Via: kaskus.co.id)

Semua pedagang makanan yang beroperasi hingga tengah malam. Tak ada kata-kata lain yang menggambarkan kalau kalian adalah PENYELAMAT orang-orang yang kelaparan di malam hari! You're hero! :D

Pedagang makanan yang beroperasi hingga tengah malam. (Via: flickr.com)

Kalau kamu punya ide lain soal profesi tanpa upah resmi tapi sangat membantu masyarakat di Indonesia, bisa, lho di-share di kolom komentar. Cus!

Baca juga: 6 Alasan Kenapa Karyawan Introvert Punya Kinerja yang Baik

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading