Fimela.com, Jakarta Depresi mengisi kepalamu dengan pikiran-pikiran yang gak bisa diandalkan untuk bangkit dari keterpurukan. Pikiranmu ketika depresi biasanya dipenuhi dengan hal-hal yang malah menghambatmu untuk sembuh dengan berbagai kebohongan. Maka dari itu, kadang kamu harus melawannya dengan lebih keras. Berikut Bintang.com akan paparkan beberapa kebohongan yang dihasilkan pikiranmu untuk dilawan. Demi kesehatan mental yang lebih baik. Cekidot!
“Kamu gak akan pernah merasa lebih baik”
Advertisement
Ketika kamu berada di lubang tergelap depresi, rasanya akan seperti gak ada jalan keluar dari sana. Kamu melihat foto-foto dirimu yang gak sedang depresi dan kamu melihatnya seperti orang berbeda yang gak akan kamu temui lagi.
Padahal, depresimu itu gak akan bertahan selamanya. Kamu mungkin tidak bisa menjadi orang yang sama dalam foto itu, mungkin juga kamu akan menjadi sedikit berbeda, tapi kamu juga akan menyerap dan memproses pengalamanmu. Gak peduli semenyebalkan apapun, seiring waktu kamu akan sembuh.
“Gak ada yang mau nongkrong sama kamu juga”
Ketika kamu depresi, kamu sering menemukan dirimu menghindari situasi sosial dan membatalkan rencana. Bagian dari otakmu merasa bersalah karena menjadi serpihan, sementara di bagian lain berpikir "gunanya apa gue nongkrong?".
Harga dirimu yang rendah menjadikanmu mempertanyakan pertemanan dan hubungan lainnya. Tapi sangat penting untuk tidak membiarkan depresi membuatmu berpikir kalau gak ada seorang pun yang mau berada di dekatmu.
“Kamu adalah beban bagi siapapun di sekitarmu”
Kayak depresi gak cukup untuk menjadi masalah sendiri, hal tersebut sering datang barengan dengan rasa bersalah dan malu. Kamu merasa malu untuk merasa apa yang kamu rasakan sekarang, dan merasa bersalah untuk membebani orang lain dengan penyakitmu.
Sesulit apapun tetap harus diingat kalau kamu bukanlah beban. Mengurai jeratan dari pikiran depresi dan menunjukkan nya ke seseorang yang dekat denganmu tidaklah membebani mereka – itu artinya kamu mempercayai mereka dan nantinya kamu akan semakin dekat karena itu. Orang-orang mau menolongmu dan sangat OK untuk menerima pertolongan mereka.
“Kamu gak pantas untuk sehat”
Alasan besar mengapa sulit sekali pulih dari depresi adalah karena diam-diam berpikir kalau kamu gak pantas untuk mendapatkannya.
Memang akan lebih mudah untuk membuat dirimu terpuruk daripada membangkitkan dirimu kembali. Tapi kamu harus mulai pulih dengan sugesti dasar seperti: “Aku mau sembuh. Aku pantas untuk sembuh”. Dengan begitu, semakin lama pikiranmu akan terstimulus untuk sembuh.
“Kamu harus menghukum dirimu”
Bagi sebagian orang, depresi terhubung dengan penghancuran diri sendiri, di mana otakmu akan membenarkan dengan sebuah pikiran yang terdengar seperti alarm tanpa tombol berhenti yang berbunyi: Aku payah, aku pantas mendapatkannya.
Siklus ini sulit dipatahkan, terutama jika proses pikiran itu sudah kamu miliki sejak masih kecil. Sangat penting untukmu berbicara dengan tenaga profesional tentang menyakiti diri, gak peduli dengan cara apa kamu menyakiti dirimu. Mereka dapat memberimu saran dan berbagai alternatif, serta membantumu cari tahu mengapa kamu menyakiti dirimu.
“Kamu membuat semua orang terpuruk”
Dengan depresi yang sedang menghantammu, sangat penting untuk memberi dirimu waktu dan ruang untuk menyembuhkan dirimu. Perlu juga dipastikan kalau kamu ingin sehat karena memang keinginanmu, bukan karena kamu pikir hal itu akan membuat keluarga/pacar/atasan/guru senang. Jangan berikan tekanan pada dirimu juga. Ambil langkah kecil, jadikan itu rutinitas, dan jangan biarkan dirimu terpuruk jika kamu memiliki hari libur.
“Kamu pemalas”
Beberapa orang merasa malas ketika mereka depresi. Karena sulit sekali untuk fokus, tidur, atau makan. Bahkan mandi pun terasa bagai tugas tersulit di dunia.
Depresi cenderung memberimu otak yang statis karena kamu memiliki dorongan luar biasa untuk “kabur”. Sangat mudah untuk menyalahartikan keadaan ini sebagai malas-malasan. Untuk merasa lebih produktif ketika depresi, kamu harus mengambil langkah kecil dan membiarkan dirimu merasa bangga akan pencapaian dari prestasi sekecil apapun.
“Terlalu banyak usaha untuk merasa lebih baik”
Butuh kesabaran dan ketekunan untuk merasa lebih baik karena hal tersebut tidak terjadi hanya dalam semalam. Kamu mungkin perlu mengunjungi doktermu, mungkin kamu ditempatkan pada daftar tunggu, tapi hal-hal tersebut bernilai. Kapanpun kamu menyelesaikan sesuatu dari “rencana pemulihan”, belikan dirimu buku, pergi berenang, dan lainnya. Beri hadiah dirimu sendiri.
“Gak ada seorang pun mengerti apa yang sedang kamu lalui”
Mudah saja mengasingkan dirimu ketika depresi. Tapi suatu saat kamu akan terkejut ketika terbuka akan penyakit mentalmu ini ternyata banyak yang pernah berada di posisimu. Dengan itu, kamu akan berpikir kalau kamu gak sendirian.
“Semua orang menghakimimu”
Semua orang yang depresi harus dikirimkan “jubah gaib” gratis yang bisa mereka gunakan ketika mereka ingin sedikit bersembunyi. Secara khusus pada hari di mana wajahmu bengkak karena kurang tidur, ketika nafasmu berat saat mengatasi serangan panik, dan ketika kamu menangis tanpa alasan.
Selama waktu ini kamu butuh seseorang yang akan mendengarmu tanpa menghakimi. Bisa teman, kerabat, atau konselor. Seseorang yang kamu gak perlu takut untuk mendatanginya.
“Depresi menjadikanmu membosankan”
Depresi itu ibarat rasa sakit tanpa henti yang menyebalkan. Depresi dapat membuatmu mati rasa dan mencelupkan seluruh duniamu menjadi warna abu-abu pudar. Tapi ingat, penyakitmu tidak boleh membatasimu. Itu hanya sebagian kecil dari dirimu.
“Kamu lemah jika mengkonsumsi obat-obatan”
Mengkonsumsi obat bukan berarti kamu lemah atau abnormal – itu artinya kamu memegang kendali atas tubuhmu. Di samping itu, gak ada pil yang bisa bikin kamu merasa cerah dan bersinar dalam 5 menit setelah mengkonsumsinya. Kamu masih harus bekerja keras dan pengobatan akan membiarkanmu berada di bingkai pikiran yang tepat untuk melakukan itu.
“Depresimu terjadi karena dirimu sendiri”
Depresi bukanlah hal yang bisa diciptakan – gak ada orang yang ingin depresi. Ini adalah penyakit dan seperti penyakitbanyak orang yang mengalaminya.
Ketika mengalami depresi, jangan menginternalisasi segalanya hanya karena kamu merasa malu akan dirimu. Jangan juga diam saja hanya karena kamu takut akan membuat semua orang marah. Kamu harus tetap berbicara dan hidup bebas dari rasa bersalah. Karena percayalah, segala hal pasti akan menjadi lebih baik. :)