Fimela.com, Jakarta Berkunjung ke salah satu situs kuno, Stonehenge, memang memberi warna lain saat kamu melakukan perjalanan di daratan Britania Raya. Sebelum menapaki langkah di celah batu-batu maha besar, kamu harus tahu dulu fakta-faktanya.
Berdiri sekitar 5.000 tahun yang lalu dengan beberapa tahap pembangunan. Awalnya tempat ini dimaksudkan untuk membakar jenazah.
Ada dua jenis batu di Stonehenge. Yang besar disebut sarsens, sedangkan yang kecil disebut bluestones. Jumlah semuanya ada 83 batu.
Advertisement
Ada dua celah untuk masuk pada awalnya. Berdasarkan penjelasan English Heritage letaknya ada di sebelah timur laut dan yang lebih kecil ada di bagian selatan. Namun, sekarang sudah banyak celah untuk masuk ke situs ini.
Aubrey Holes. Berada di pusat Stonehenge, fungsinya tak diketahui secara pasti. Namun, beberapa orang percaya kalau itu adalah tempat yang menompang semua batu.
Banyak barang yang ditemukan sekitar Aubrey Holes. Termasuk di dalamnya koin, barang-barang metal, dan barang pecah belah peninggalan masyarakat Romawi kuno.
Nama Stonehenge mulai digunakan pada tahun 1610. Pada 1200 disebut Stanhenge, sedangkan pada 1250 disebut Stonhenge. Stonheng di tahun 1297, dan The Stone Hengles pada 1470.
Penelitian pertama dilakukan pada 1880. Pada saat itu, Carles Darwin menduga cacing tanah lah yang membuat batu-batu Stonehenge terbenam.
Jadi situs bersejarah. Setelah dilakukan penelitian berulang-ulang. Pada awal abad ke-20, Stonehenge ditetapkan sebagai situs bersejarah.
Kalau kamu pernah membaca fakta lain tentang Stonehenge, langsung berbagi di kolom komentar aja.
Baca Juga: 26 Negara di Eropa yang Bisa Kamu Datangi dengan Visa Schengen