Fimela.com, Jakarta Berulang kali 'menyadarkan diri' setelah tiga jam menempuh perjalanan dari Bangkok. Seketika, telingamu tak banyak menangkap suara derap kaki yang melangkah dengan cepat. Begitu Senyap. Namun, tak menelan bulat-bulat. Hembusan angin dari bus yang kembali ke Bandara Suvarnabhumi seakan berbisik 'selamat datang di Hua Hin'.
Tak jauh dari Bangkok, namun sensasi yang ditawarkan sama sekali berbeda. Santai. Mungkin itulah kata yang paling tepat untuk mendeskripsikan Hua Hin. Dengan floating market dan kanal yang terdapat di beberapa bagian kota.
Advertisement
Kamu bisa bersepeda mengelilingi perkebunan anggur sambil menghirup harumnya. Pegunungan yang saling menyambung di kejauhan, seakan mengukung kota dengan tembok alam. Di sisi lain, kota ini 'dibatasi' oleh birunya air laut.
Pesonanya tak berhenti di situ. Pusat perbelanjaan Plearn Wan adalah surga dunia bagi para pecinta barang vintage. Mulai dari aksesoris, mainan, hingga rekaman long play tahun 50-an semua ada. Kalau kamu mau merasakan Thailand dengan nuansa alam yang berbeda, Hua Hin bisa jadi alternatifnya.
Baca Juga: 8 Alasan Kenapa Kamu Harus Mencoba Shinrin-Yoku di Jepang