Sukses

Lifestyle

8 Fakta Pahlawan Kemerdekaan Indonesia, Agus Salim

Fimela.com, Jakarta Bagi beberapa orang di Indonesia, nama Agus Salim sepertinya sudah tidak asing lagi. Nama pahlawan kemerdekaan tersebut kerap muncul di buku-buku pelajaran sejarah yang dipelajari saat Sekolah Dasar (SD). Supaya kamu nggak lupa dengannya, kali Ini dalam menyambut hari Kemerdekaan Indonesia, Bintang.com akan membahas profilnya secara singkat. Cekidot!

Dilahirkan dengan nama Mashudul Haq

Terlahir dengan nama Mashudul Haq (Via: id.wikipedia.org)

Ia terlahir bukan sebagai Agus Salim seperti yang kita kenal saat ini, melainkan dengan nama Mashudul Haq yang memiliki arti "pembela kebenaran". Anak dari pasangan Soetan Salim gelar Soetan Mohamad Salim dan Siti Zainab.

Lahir di Koto Gadang, Agam, Sumatera Barat

Lahir di Sumatera Barat (Via: hotelpadang.net)

Ia lahir di Sumatera Barat pada 8 Oktober 1884. 61 tahun sebelum Indonesia merdeka.

Mengenyam pendidikan yang baik

Mendapat pendidikan yang baik (Via: geheugenvannederland.nl)

Sekolah dasar, ia bersekolah di sekolah khusus anak-anak Eropa, Europeesche Lagere School (ELS). Setelah lulus, ia melanjutkan ke Hoogere Burgerschool (HBS) di Batavia (Jakarta) dan dinobatkan sebagai lulusan terbaik di HBS.

Pernah bekerja sebagai pembantu notaris dan di bidang Jurnalistik

Berkarir di bidang jurnalis (Via: ardisaz.com)

Ia pernah bekerja dibidang jurnalistik pada 1915, di Harian Neratja sebagai Redaktur II. Kemudian, jabatannya naik menjadi Ketua Redaksi. Karir jurnalistiknya terus bergulis sampai ia menjadi Pemimpin Harian Hindia Baroe di Jakarta, dan Redaktur Harian Moestika di Yogyakarta. Ia juga pernah mendirikan Suratkabar Fadjar Asia.

Terjun ke dunia politik melalui Sarekat Islam

Bergabung di Sarekat Islam (Via: yunantoadi.wordpress.com)

Ia pernah menjadi anggota dan pemimpin organisasi Sarekat Islam. Organisasi tersebut berani dalam menyuarakan pendapat dan mengkritik pemerintah

Setelah Indonesia merdeka, ia aktif dalam lembaga-lembaga kelengkapan negara dan menteri

Aktif di lembaga dan kabinet (Via: vgsiahaya.wordpress.com)

Ia pernah menjadi anggota di Dewan Pertimbangan Agung (DPA) dan bergabung di Kabinet Sjahrir II dan III sebagai menteri.

Menerbitkan beberapa karya terjemahan

Menerjemahkan buku Shakespear (Via: flickr.com)

Salah satunya menerjemahkan karya Shakespear yang berjudul The Taming of the Shrew

Meninggal pada 4 November 1954

Namanya dijadikan nama stadion di Sumatera Barat (Via: bolalagi.com)

Ia meninggal dunia pada usia 70 tahun di Jakarta. Namanya juga sempat diabadikan sebagai nama stadion di Sumatera Barat.

Hayooo...  Pengetahuanmu tentang pahlwan kemerdekaan Agus Salim jadi bertambah dong~ :D

Baca juga: Masjid Jami Al Ma'Mur, Masjid Warisan Para Pahlawan

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading