Fimela.com, Jakarta Danau kawah luas dengan pertunjukkan blue firenya lah yang menjadikan Kawah Ijen begitu menambat hati siapapun yang datang berkunjung. Sekitar pukul 01.00 dini hari, saat matahari masih belum muncul di ufuk timur, berpijarlah api biru dari cairan belerang yang mengalir tanpa henti untuk dikeringkan oleh angin kemudian menjadi batu dan dicacah para penambang.
Memang enggak cuma jadi objek wisata, hingga sekarang Gunung Ijen masih aktif jadi tempat penambangan belerang terbesar di Jawa Timur. Cara bertambangnya juga masih terbilang tradisional.
Advertisement
Walau terlihat indah, kawah yang terletak di Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso ini jadi salah satu kawah paling asam di dunia. Tingkat keasamannya mendekati nol, sehingga bisa melarutkan tubuhmu hanya dalam hitungan detik.
Dengan rentang suhu 2 - 10 derajat celcius, sensasi dingin ditambah angin yang seakan melesak hingga ke tulang akan kamu jumpai di sini. Menyesuaikan dengan suhu yang dingin, tanaman yang bisa tumbuh hanyalah bunga edelweis dan cemara gunung.
Kalau kamu mau menyicip keindahan Kawah Ijen, kamu wajib menyewa pemandu yang sudah hafal jalur-jalur yang aman untuk dilewati. Jangan lupa juga bawa perlengkapan trekking, air minum, dan masker yang bisa melindungimu dari pekatnya bau belerang.
Jadi, tertarik melihat blue fire di Kawah Ijen?
Baca Juga: Tersembunyi di Hutan, Gereja Ayam Nan Unik Ramai oleh Wisatawan