Fimela.com, Jakarta Kelakuan-kelakuan ajaib yang biasa dilakukan para remaja memang kadang (atau seringkali) bikin kamu gagal paham. Tapi, tunggu dulu, kategori remaja ini adalah anak di bawah 18 tahun ya.
Alasan ini dikemukan oleh seorang ahli teen risk-taking, Professor Laurence Steinberg, yang sudah dua kali melakukan riset berkenaan dengan persoalan remaja ini.
Advertisement
Jadi beliau mengatakan, dalam masa puber, remaja biasanya banyak menghadapi konflik dengan orang tuanya. Banyak melakukan sesuatu tanpa mempertimbangkan resiko yang harus dihadapinya. Istilahnya, dia melakukan hal-hal yang membuatnya merasa 'hidup'.
Resiko itu makin enggak berarti saat ia bersama dengan teman sebayanya. Karena terjadi semacam peningkatan 'penghargaan' di pusat otak anak remaja. Tapi, hal tersebut tidak terjadi pada orang dewasa. Jadi, makin aktif bagian pusat otak ini, makin besar resiko yang diambil.
Walaupun enggak berinteraksi secara langsung, seorang remaja tetap saja membuat perkiraan tentang apa yang ingin temannya lihat dari dirinya.
Ingin diakui keberadaannya jadi alasan kenapa para remaja suka melakukan hal-hal absurd yang bikin kamu enggak paham lagi. Sistem di pusat otaknya cenderung mengabaikan resiko yang ada, asalkan eksistensinya diakui. Jadi, kaya mau tampil sekeren mungkin gitu.
Karena sekarang sudah tahu alasannya, kalau ada remaja yang show off kamu mau ngapain?
Baca Juga: Remaja 90-an Kini Bisa Nostalgia dengan Migme, Wajah Baru Mig33