Fimela.com, Jakarta Bulan puasa tahun ini menjadi bulan terberat bagi masyarakat Pakistan. Gelombang panas yang mencapai 44 derajat celcius menerpa Ibu Kota finansial Pakistan, Karachi, sejak tiga hari lalu. Akibatnya, lebih dari 700 jiwa melayang. Bahkan hampir mencapai angka 800! Kebanyakan korban jiwa adalah orang tua dan rakyat miskin. Mereka mengalami dehidrasi yang hebat hingga tewas. Keadaan diperburuk dengan matinya listrik.
Dalam ilmu sains, normalnya suhu badan bisa bertahan dalam suhu 37-38 derajat celcius. Tetapi jika suhu mencapai 39-40 derajat celcius otak secara otomatis memerintahkan kerja otot agar semakin melemah, serta akan timbul sakit kepala. Sedangkan jika suhu mencapai 40 derajat celcius sistem tubuh aan berhenti.
Advertisement
Karena saking panasnya, banyak warga Kota Karachi yang berendam di dalam atau menyiram badannya dengan air!
Anyaman tirai adalah salah cara mereka untuk menjaga diri mereka dari gelombang panas ini. Makanya permintaan tirai di Kota Karachi saat ini tinggi.
Bahkan, korban yang ada di rumah sakit keadaannya memburuk karena tidak ada aliran listrik. Ya Tuhan!
Semoga gelombang panas ini mereda agar warga Kota Karachi dapat menikmati ibadah puasa dengan lancar. (Karla)
[Baca juga]: Pihak Sekolah di London Larang Siswanya Jalankan Puasa 2015