Fimela.com, Jakarta Kisah Ramadan kali ini sangat melegenda di berbagai belahan dunia. Entah apakah hal ini benar atau tidak, namun sangat inspiratif.
Ini kisah seorang pilot yang menangani kasus diskriminasi pada muslim. Yuk, simak ceritanya bareng Bintang.com.
Di suatu negara tidak disebutkan, seorang perempuan paruh baya komplain pada sebuah maskapai penerbangan. Dia mengeluh kenapa dirinya duduk di sebelah lelaki muslim.
Setengah jijik, wanita itu memanggil awak kabin. Petugas datang secepatnya.
"Ada yang bisa dibantu, nyonya? Apa ada masalah?" tanya pramugari pada perempuan itu.
"Memang kamu tidak lihat? Saya tidak mau duduk di samping muslim menjijikkan ini. Saya mau kursi lain!" si wanita mengomel keras.
"Baik, saya akan mengecek dulu apakah ada kursi yang tersedia," ujar pramugari.
Selang lima menit, pramugari datang kembali pada nyonya itu.
"Maaf, nyonya. Kelas ekonomi ternyata penuh. Hanya ada sisa satu kursi di kelas VIP,"
Sebelum wanita paruh baya itu menjawab, pramugari meneruskan ucapannya.
"Anda bisa meng-upgrade tiket Anda namun harus ada izin khusus dari kapten kami. Tapi dia merasa, sungguh keterlaluan jika seseorang dipaksa untuk duduk di samping penumpang yang menjijikkan, ya,"
Lalu, tak disangka, pramugari itu memalingkan wajahnya ke pria muslim yang duduk di sebelah wanita tersebut, dan berkata ini.
"Jadi, dengan sangat terpaksa kami memindahkan, Anda, pak. Kursi di VIP bisa Anda gunakan. Silahkan"
Advertisement
Mendengar jawaban pramugari, keruan seluruh penumpang memberi tepuk tangan meriah dan pria muslim itu berjalan ke arah depan pesawat sambil tersenyum.
Demikian kisah inspiratif ini, guys. Gimana? Ikutan terharu, ya. Dimana pun kamu berada, jangan sampai melakukan tindakan rasis dan diskriminatif. Semoga Ramadan semakin membuat hatimu merasa sejuk dan selalu damai.
Amin.