Fimela.com, Jakarta Sebagai corong dari Garda Satwa Indonesia, Davina Veronica begitu perhatian dengan isu kekejaman atau kejahatan terhadap hewan, khususnya hewan domestik seperti anjing dan kucing. Sampai saat ini, manusia masih banyak yang berlaku kejam terhadap hewan peliharaan.
Beberapa waktu lalu, Davina pernah menyelamatkan seekor anjing bernama Nina. Anjing ini terdampar di jalanan Ibukota dengan luka-luka yang menyayat hati.
"Dia ditemuin di pinggir jalan Tanah Abang, paha ada bacokan. Selangkangan ada sobekan. Diselamatkan akhirnya. Ada tusuk sate di pahanya. Dia muntah, keluar ada tusuk sate lagi. Ga tahu dianiaya atau saking laparnya makan ama tusuk satenya," kata Davina di acara Woof Sundaze, Vodka & Latte Salon, Jalan Kemang Timur Raya N0. 88A, Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (31/5).
Advertisement
"Ada lagi anjing yang mata kena benda tumpul. Dipukul matanya hancur. Banyak sekali kasus seperti itu ya. Mengenaskan. Kami ingin bertindak. Kami ingin bersuara. Mereka ga bisa bersuara," ucapnya.
Davina pun menyikapi tentang kebiasaan sebuah masyarakat tertentu yang mengkonsumsi daging anjing. Tak hanya mempermasalahkan konsumsi hewan domestik, ia juga mengkritik tegas akan penyajian yang sangat brutal dari para pecinta makanan daging anjing.
Baca Juga:ย Nina Tamam Tak Takut Bayinya Dijilat Anjing
"Stop dagang dan konsumsi daging anjing. Kami beri pengetahuan dan kesadaran kepada masyarakat. Ini adalah kekejaman dan kekejian. Bahkan ada yang dikulitin, dibakar, direbus hidup-hidup. Kan kasihan mereka. Ada kepercayaan, semakin tersiksa anjingnya, semakin enak dagingnya. Kejam sekali," tutur Davina.
Ia berharap masyarakat bisa sadar. Bagaimanapun, sebuah tradisi atau kebiasaan yang tidak baik, harus dihilangkan. "Kami sebenarnya ga mau disangkutpautin seperti itu. Kami ga merasa berkaitan. Tapi, tradisi kejam ga boleh diteruskan. Tradisi perang suku, penggal kepala apakah harus diteruskan. Ini jaman beradab," ujar Davina Veronica.