Fimela.com, Jakarta Pangalengan dikenal sebagai daerah penghasil susu. Namun ada hal lain yang menarik selain itu. Apa saja? Berikut Bintang.com tunjukkan untukmu.
Daerah Wisata yang Diremehkan
Pangalengan sering tidak dianggap sebagai tempat wisata di Bandung Raya. Saat Ciwidey diramaikan oleh orang-orang yang ingin menikmati keindahan alamnya, Pangalengan tetap sepi dari lirikan para wisatawan. Padahal di sana ada Sungai Palayangan yang bisa digunakan untuk melakukan rafting. Selain itu ada juga Situ Cileunca yang luasnya tidak kalah dari Situ Patengan di Ciwidey.
Advertisement
Stasiun Radio Bersejarah
Daerah yang berbatasan dengan Garut ini juga memiliki kisah sejarah. Dulu di tengah-tengah Gunung Malabar terdapat stasiun radio terbesar di Hindia Belanda. Stasiun radio ini memancarkan siaran dari Bandung sampai Eropa. Bangunannya saat itu terlihat lebih mirip pabrik dari pada stasiun radio. Sayangnya bangunan indah ini dibumihanguskan pasca kemerdekaan.
Sentral Susu
Sejak era Hindia Belanda, Pangalengan dikenal sebagai sentral susu. Korporasi susu kolonial sampai membentuk satu pusat susu untuk menampung produk susu dari Pangalengan bernama Bandoengsche Melk Centrale.
Awal Menjadi Sentral Susu
Dulunya sistem penjualan susu dimonopoli tengkulak. Akhirnya para peternak lokal yang gerah dengan kondisi tersebut memberontak. Mereka membuat sebuah koperasi peternak bernama Koperasi Peternak Bandung Selatan (KPBS). Sejak tahun 60an, koperasi ini terus berkembang pesat hingga sekarang menjadi koperasi peternak terbesar di Jawa Barat.
Pemerahan Sapi di Pangalengan
Ada 2 jenis pemerahan sapi di Pangalengan. Yang pertama adalah peternakan tradisional, di mana si peternak memelihara sapi di rumah masing-masing. Setiap hari sapi-sapi mereka diperah untuk nantinya dikumpulkan ke koperasi. Yang kedua adalah areal pemerahan sapi modern milik sebuah perusahaan susu nasional. Mereka memiliki sekitar 7000 ekor sapi perah dengan mesin pemerahan yang canggih.
Akses ke Pangalengan
Pangalengan bisa dicapai dari Bandung menuju arah Banjaran. Jika kondisi normal, perjalanan bisa ditempuh dalam 1,5 - 2 jam perjalanan. Jika menggunakan angkutan umum, bisa naik bus jurusan Bandung - Pangalengan dari terminal Leuwipanjang.
Baca juga: Hiks, Korban Longsor Pangalengan Bayar Pengobatan Sendiri