Sukses

Lifestyle

Tanda Waqaf dalam Al Qur’an n Artinya yang Wajib Dipahami

Fimela.com, Jakarta Ada banyak sekali aturan yang terdapat di dalam Al-Qur’an yang wajib untuk diketahui, ditaati dan dimaknai dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Memahami aturan di dalam Al-Qur’an bisa membuat umat Muslim mendapatkan banyak pahala.

Pahala yang bisa didapatkan umat Muslim dalam memahami Al-Qur’an adalah menjaga adab-adabnya, menggunakan hukum tajwid yang benar, membacanya dengan tartil, waqaf pada kalimat yang tepat dan lain sebagainya.

Di dalam Al-Qur’an terdapat tanda waqaf. Jika ditinjau dari segi bahasa waqaf (وقف), waqaf memiliki makna menahan atau berhenti, yaitu waqaf dari sudut bahasa adalah sudut istilah tajwid, yang diartikan sebagai menghentikan bacaan sejenak dengan memutuskan suara di akhir perkataan, untuk bernapas dengan niat ingin menyambungkan kembali bacaan.

Sedangkan arti waqaf dari segi istilah bermakna yaitu menghentikan sejenak bacaan Al-Qur’an, yang memiliki tujuan untuk bernafas disertai niat, untuk kembali melanjutkan bacaan Al-Qur’an.

Di dalam Al-Qur’an juga terdapat tanda wasal, yaitu berarti terus dibaca atau bersambung. Berbeda dengan tanda waqaf, membaca Al-Qur’an dengan tanda wasal memiliki arti bahwa cara membacanya diteruskan atau disambung dengan kalimat berikutnya. Tanda waqaf dan wasal ini sering disebut dengan nama tanda-tanda waqaf.

Untuk memahami lebih lanjut mengenai tanda waqaf, simak artikel berikut ini tentang tanda waqaf dan artinya, yang dilansir dari Liputan6.com:

Jenis Jenis Waqaf dalam Al-Qur’an

Waqaf Taamm (ﺗﺂﻡّ)

Jenis waqaf yang pertama adalah waqaf taamm (ﺗﺂﻡّ). Waqaf ini termasuk sempurna karena menghentikan bacaan pada kata yang sempurna, sehingga membacanya tidak berhenti pada tengah-tengah kata, dan tidak mempengaruhi makna dan arti kata tersebut. Karena ayat atau kalimat selanjutnya tidak memiliki hubungan dengan ayat sebelumnya maupun ayat setelahnya

Waqaf Kaaf (ﻛﺎﻒ)

Jenis yang kedua adalah waqaf kaaf (ﻛﺎﻒ). Jenis waqaf iniadalah waqaf yang memadai, yaitu waqaf yang berhenti pada sebuah kata yang sudah mempunyai arti sempurna, sehingga tidak berhenti di tengah-tengah ayat atau bacaan. Tetapi bacaan kalimatnya masih saling berhubungan makna dengan kata setelahnya.

Waqaf Hasan (ﺣﺴﻦ )

Jenis waqaf hasan adalah waqaf yang baik, karena berhenti pada sebuah bacaan atau kata yang sempurna, sehingga tidak mempengaruhi arti atau maknanya. Tetapi bacaan tersebut masih mempunyai hubungan makna dengan kata setelahnya.

Waqaf Qabiih( ﻗﺒﻴﺢ)

Jenis waqaf yang terakhir adalah waqaf qabiih, yaitu waqaf yang buruk karena berhenti pada kata atau bacaan yang tidak sempurna. Waqaf ini berhenti pada tengah-tengah kata atau ayat. Sehingga jenis ini harus dihindari, karena arti dan makna dari bacaan tersebut masih saling berhubungan dengan bacaan sebelumnya baik maknanya maupun lafazdnya.

Tanda Waqaf La Washal, Mim, Sad dan Sad-lam-ya'

Waqaf La Washal

Tanda waqaf  (لا)  memiliki arti tidak boleh berhenti. Maka kalau ada tanda waqaf ini di tengah ayat, pembacaannya tidak diperbolehkan untuk berhenti. Namun kalau menemukan tanda waqaf yang berada di akhir ayat, maka pembacaannya diperbolehkan untuk berhenti. Contohnya adalah Waqaf La Washal, yang terdapat dalam surat An-Nahl ayat 32.

Tanda mim ( مـ )

Tanda waqaf yang selanjutnya adalah tanda mim atau Waqaf Lazim. Tanda waqaf ini memiliki arti yaitu berhenti di akhir kalimat sempurna. Wakaf Lazim bisa disebut sebagai Wakaf Taamm atau waqaf sempurna, karena wakaf terjadi setelah kalimat sempurna dan tidak ada kaitan lagi dengan kalimat sesudahnya. Tanda mim ( م ) ini mirip dengan tanda tajwid iqlab, tetapi arti dan fungsinya berbeda. Contohnya waqaf lazim, yang ada dalam surat Al-An’aam ayat 20.

Tanda sad ( ﺹ )

Tanda sad juga disebut dengan Waqaf Murakhkhas, yang artinya lebih baik untuk tidak berhenti, tetapi bacaannya boleh berhenti saat darurat tanpa mengubah makna.

Tanda sad-lam-ya' ( ﺻﻠﮯ )

Tanda sad-lam-ya’ merupakan singkatan dari "Al-wasl Awlaa". Waqaf ini memiliki makna "wasal atau meneruskan bacaan adalah lebih baik", sehingga diperbolehkan untuk membaca tanpa mewaqafkannya adalah lebih baik.

Tanda Waqaf Qaf, Sad-lam, Qif, Sin dan Laa

Tanda qaf ( ﻕ )

Tanda qaf adalah singkatan dari "Qeela alayhil waqf". Arti dari tanda ini adalah "telah dinyatakan boleh berhenti pada wakaf sebelumnya", maka dari itu lebih baik meneruskan bacaan walaupun boleh diwaqafkan.

Tanda sad-lam ( ﺼﻞ )

Tanda sad-lam adalah singkatan dari "Qad yoosalu". Tanda ini memiliki makna "kadang kala boleh diwasalkan", sehingga lebih baik berhenti walaupun boleh diwasalkan.

Tanda Qif ( ﻗﻴﻒ )

Tanda qif memiliki maksud berhenti, sehingga tanda ini lebih diutamakan untuk berhenti. Tanda qif biasanya akan muncul pada kalimat, yang biasanya pembaca akan meneruskannya tanpa berhenti.

Tanda sin ( س )

Tanda sin juga disebut sebagai tanda Saktah ( ﺳﮑﺘﻪ ). Tanda ini memberikan tanda untuk berhenti seketika tanpa mengambil napas. Maka dari itu, pembaca haruslah berhenti seketika tanpa mengambil napas baru untuk meneruskan bacaan.

Tanda Laa ( ﻻ )

Tanda Laa memiliki maksud "Jangan berhenti!", sehingga tanda ini muncul kadangkala pada penghujung mahupun pertengahan ayat. Kalau tanda ini muncul di pertengahan ayat, maka tidak diperbolehkan untuk berhenti, sedangkan jika tanda ini berada di penghujung ayat, maka pembaca tersebut boleh berhenti atau tidak.

Tanda Waqaf Kaf, Titik Tiga, Waqfah dan Tho'

Tanda Kaf ( ﻙ )

Tanda kaf adalah singkatan dari "Kathaalik". Tanda ini memiliki makna "serupa". Sehingga makna dari waqaf ini, serupa dengan waqaf yang sebelumnya muncul.

Tanda Bertitik Tiga ( ... ...)

Tanda bertitik tiga ini disebut sebagai Waqaf Muraqabah atau Waqaf Ta'anuq yang terikat. Waqaf ini muncul sebanyak dua kali, lalu cara membacanya harus berhenti di salah satu tanda tersebut. Kalau berhenti di tanda pertama, maka tidak perlu berhenti pada tanda kedua dan sebaliknya.

Tanda Waqfah ( ﻭﻗﻔﻪ )

Tanda waqfah memiliki maksud sama seperti waqaf saktah ( ﺳﮑﺘﻪ ), tetapi tanda waqfah yang satu ini, harus berhenti lebih lama tanpa mengambil napas.

Tanda Tho ( ﻁ )

Tanda tho adalah tanda Waqaf Mutlaq, yang mana para pembacanya harus berhenti membaca.

Tanda Jim ( ﺝ )

Tanda jim adalah tanda Waqaf Jaiz. Tanda ini memiliki arti, bahwa pembacaan boleh berhenti dan boleh untuk dilanjutkan.

Tanda Zha ( ﻇ )

Tanda zha memiliki maksud lebih baik tidak berhenti. Sehingga pembacaannya tidak boleh berhenti.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading