Fimela.com, Jakarta Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita mengucapkan dan mendengar ucapan Subhanallah dan MasyaAllah. Kedua ucapan tersebut sering diucapkan umat Muslim, sebagai dzikir setiap harinya.
Dzikir adalah salah satu kegiatan yang dilakukan umat Muslim, untuk bermeditasi menenangkan hati dan pikiran, serta mengagungkan dan memuliakan kebesaran seluruh ciptaan Allah SWT.
Berdzikir biasanya dilakukan setelah melaksanakan shalat, dan bacaan dzikir juga bisa diucapkan setiap umat muslim mulai dari sebelum terbit matahari hingga terbenam, seperti yang tertulis pada firman Allah SWT dalam Al Quran Surah Toha Ayat 130, yang artinya:
Advertisement
"Maka bersabarlah engkau (Muhammad) atas apa yang telah mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam."
Kalimat Subhanallah dan MasyaAllah adalah kalimat dzikir yang sering diucapkan umat Muslim setiap harinya. Arti Subhanallah dan MasyaAllah memang sering disandingkan, untuk mengagumi segala keindahan ciptaan Allah.
Namun ternyata kedua kalimat dzikir tersebut, memiliki arti yang berbeda walaupun sering disandingkan. Berikut perbedaan arti Subhanallah dan Masyaallah yang sering diucapkan sehari-hari, dilansir dari Liputan6.com:
BACA JUGA
Advertisement
Arti Subhanallah
Arti Subhanallah dalam bahasa Arab, diartikan sebagai Maha Suci Allah. Kalimat ini disunahkan dan diucapkan saat selesai melakukan ibadah shalat.
Kalimat tasbih yang sering diucapkan umat Muslim ini, juga diucapkan setelah melihat keindahan ciptaan Allah SWT, seperti pemandangan alam maupun mendengarkan kabar baik. Tetapi Rasulullah mengucapkan kalimat ini saat menyaksikan hal yang tidak semestinya. Imam Bukhari meriwayatkan, bahwa suatu hari lafal tasbih Subhanallah pernah diucapkan oleh Rasullulah saat menyaksikan peristiwa yang tidak diinginkan.
"Sebuah hadits diriwayatkan kepada kami di dalam Shahih Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah RA bahwa suatu hari Nabi Muhammad SAW berpapasan dengannya saat masih junub di sebuah jalan di Madinah. Abu Hurairah lalu pergi diam-diam meninggalkan Rasulullah kemudian mandi bersuci. Rasulullah SAW sendiri mencari ke mana sahabatnya menghilang. Kamu tadi ke mana Abu Hurairah? tanya Rasulullah SAW setelah Abu Hurairah datang. Saat tadi kita bertemu, aku masih kondisi junub ya Rasul. ‘Aku enggan duduk bersamamu sebelum aku mandi’, jawab Abu Hurairah. Subhanallah, orang beriman itu tidak najis.”
Sebenarnya saat mengucapkan kalimat Subhanallah ini tidak ada aturan atau larangan yang khusus. Sehingga umat Muslim bisa menggunakan kalimat ini untuk mensyukuri nikmat Allah yang sudah diberikan dan untuk mengingatkan kebesaran Allah
Perbedaan Arti Subhanallah Dan Masyaallah
Arti Subhanallah dan Masyaallah sering disandingkan dan disamakan artinya, padahal kedua kalimat ini memiliki arti yang sedikit berbeda. Menurut bahasa Arab, arti Subhanallah memiliki adalah Maha Suci Allah, sedangkan arti Masyaallah secara harafiah adalah apa yang dikehendaki oleh Allah, maka hal itu akan terjadi.
Kedua kalimat tersebut memang sering diucapkan dalam kehidupan sehari-hari, untuk mengagumi kebesaran Allah SWT. Kalimat Masyaallah ini juga dijadikan sebagai doa dan pujian untuk Allah SWT, karena adanya ketertarikan terhadap suatu hal yang menarik tentang ciptaan Allah.
Kemudian lafal Subhanallah ini digunakan untuk mengagumi saat melihat keindahan dan kebaikan Allah, seperti yang sudah Allah firmankan dalam surat Al Kahfi ayat 39, yang artinya:
"Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu 'MasyaAllah, laa quwwata illaa billaah (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan."
Advertisement
Manfaat Berdzikir untuk Kehidupan Sehari-hari
Subhanallah dan Masyaallah termasuk kalimat dzikir yang sering diucapkan sehari-hari. Sebagaimana Allah telah berfirman dalam salah satu surahnya, yang memiliki arti:
"Sesungguhnya dzikir kepada Allah itu terlebih besar daripada ibadah-ibadah yang lain" (QS. Al-Ankabut: 29).
Dengan rajin melakukan dzikir, maka umat Muslim bisa mendapatkan manfaat seperti dijauhi setan, enghindarkan diri dari perkataan munafik, menghindarkan diri dari api neraka, menerangi hati, menghindarkan hati dari prasangka buruk, melembutkan hati dan perasaan, menghapus dosa-dosa, menenangkan hati dan pikiran, serta meringankan beban berat dalam menjalani hidup