Fimela.com, Jakarta Bubble tea menjadi minuman favorit hampir di seluruh oenjuru dunia. Di Amerika sendiri, bubble tea sempat populer di tahun 2000 dan kembali lagi di tahun 2016. Namun du Indonesia, pamor bubble tea tak perlu dipertanyakan lagi. Ragam merek bubble tea sangat mudah ditemukan di mana saja.
Seperti yang dilansir dari Thelist.com, Bubble tea yang identik dengan bola-bola hitam dan sedotan besar menyimpan sejumlah fakta menarik yang jarang diketahui. Apa saja?
Advertisement
Fakta menarik bubble tea
Penemu bubble tea
Bubble tea berawal dari minuman asal Taiwan dengan dasar teh yang ditemukan oleh Taichung pada tahun 1980. Berawal dari Lin Hsiu Hui yang mengalami kebosanan saat sedang meeting, lalu ia mencampurkan dessert tapioka ke dalam teh miliknya. Tanpa disangka, ternyata rasanya lezat. Lalu Lin Shi Hsiu menggandeng Chyn Shui Tang tea house dI Taichung, Taiwan. Pendiri tea house tersebut mengembangkan ide dari sajian es kopi yang disajikan dingin di Jepang, mengadopsi ide tersebut akhirnya teh disajikan dengan es, ditambahkan bola-bola tapioka dengan rasa yang kenyal disertai dengan sirup sebagai penambah rasa.
Bubble tea tidak dengan tapioka
Walaupun bubble tea pertama kami dibuat oleh Lin Hsiu Hui dengan menambahkan bola-bola tapioka ke dalam teh miliknya, namun butiran yang tersaji pada bubble tea sebenarnya berisikan oksigen yang diformulasikan untuk mengocok teh tersebut.
Evolusi ukuran bubble
Ukuran pada bola-bola tapioka bisa beragam. Bahkan namanya pun berbeda-beda seperti pearl tea dengan bola tapioka kecil menyerupai mutiara atau boba yang merupakan bola tapioka berukuran besar.
Mampu meningkatkan resiko obesitas
Berdasarkan studi tahun 2016, kandungan kalori dan gula yang tinggi pada minuman boba dapat mempengaruhi kesehatan bahkan berpotensi menjadikan penyebab obesitas pada anak-anak. Studi ini berkaitan dengan populasi Asia yang besar dan berkembangnya bubble tea yang sangat pesat di Asia.
Walaupun bukan merupaka jenis minuman sehat, tapi bubble tea juga tidak membahayakan hidupmu. Yang pasti konsumsilah secara bijak sehingga tidak menimbulkan resiko yang berkelanjutan.