Sukses

Info

Asal Usul Amplop Lebaran, Tradisi Unik Perpaduan Budaya Tionghoa dan Timur Tengah

Fimela.com, Jakarta Saat lebaran tiba ada banyak tridis yang kerap dilakukan masyarakat Indonesia. Termasuk pemberian uang atau angpao kepada sanak saudara atau kerabat. Biasanya tradisi ini dilakukan setelah sholat ied berakhir.

Lalu, Sahabat Fimela, pernahkah bertanya-tanya, dari mana asal muasal amplop Lebaran yang selalu kita jumpai setiap Idul Fitri? Tradisi unik ini ternyata menyimpan sejarah panjang dan menarik, lho! Jawabannya bukan satu, melainkan perpaduan budaya Tionghoa dan Timur Tengah yang telah berasimilasi di Indonesia selama berabad-abad. Prosesnya dimulai sejak masa Dinasti Qin di Tiongkok hingga kebijakan THR di Indonesia pasca tahun 1950-an.

Tradisi memberikan uang dalam amplop, atau yang kita kenal sebagai 'salam tempel', tak hanya ada di Indonesia. Di Tiongkok, ada tradisi angpao yang sudah ada sejak lama. Di Timur Tengah, khususnya pada masa Dinasti Fatimiyah dan Kesultanan Ottoman, pemberian hadiah kepada anak-anak saat Idul Fitri juga sudah menjadi kebiasaan.

Lalu, bagaimana amplop Lebaran sampai di Indonesia? Jawabannya adalah akulturasi budaya. Pengaruh budaya Tionghoa yang kuat, ditambah tradisi serupa di Timur Tengah, berpadu menciptakan tradisi unik ini. Kebijakan THR pemerintah Indonesia setelah tahun 1950-an pun semakin memperkuat tradisi berbagi uang saat Lebaran, dan amplop menjadi wadah yang praktis.

Mengenal Lebih Dekat Tradisi Angpao

Sahabat Fimela, tahukah kamu bahwa tradisi angpao di Tiongkok sudah ada sejak masa Dinasti Qin? Awalnya, bukan amplop yang digunakan, melainkan koin yang diikat benang merah. Tujuannya? Mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan. Seiring perkembangan zaman dan ditemukannya metode percetakan, koin tersebut kemudian digantikan dengan amplop merah yang melambangkan hal yang sama: keberuntungan dan pengusir energi negatif.

Warna merah pada angpao sendiri melambangkan kegembiraan dan keberuntungan dalam budaya Tionghoa. Pemberian angpao biasanya dilakukan oleh orang yang lebih tua kepada anak-anak muda atau yang belum menikah sebagai simbol doa dan harapan untuk masa depan yang cerah.

Tradisi ini kemudian bertransformasi dan beradaptasi di Indonesia, berpadu dengan kebiasaan berbagi di hari raya Idul Fitri. Sehingga, amplop Lebaran bukan hanya sekadar wadah uang, tetapi juga simbol doa dan harapan dari orang yang memberi kepada penerima.

Jejak Tradisi Sejenis di Timur Tengah

Sahabat Fimela, tak hanya dari Tiongkok, tradisi serupa juga ditemukan di Timur Tengah. Pada masa Dinasti Fatimiyah (909-1171 M) dan Kesultanan Ottoman (1299 M dan seterusnya), memberikan uang, pakaian, atau hadiah lainnya kepada anak-anak saat Idul Fitri telah menjadi kebiasaan. Di masa Kesultanan Ottoman, tradisi ini bergeser menjadi pemberian uang tunai.

Hal ini menunjukkan bahwa tradisi berbagi di hari raya besar bukanlah hal yang baru. Berbagai bentuk dan cara berbagi telah ada di berbagai belahan dunia, dan Indonesia, dengan keberagaman budayanya, menyerap dan mengadaptasi tradisi tersebut menjadi tradisi uniknya sendiri.

Pengaruh ini memperkaya khazanah budaya Indonesia dan menunjukkan betapa kayanya percampuran budaya yang terjadi di Nusantara. Tradisi amplop Lebaran menjadi bukti nyata akulturasi budaya yang harmonis.

THR: Penguat Tradisi Amplop Lebaran

Sahabat Fimela, setelah tahun 1950-an, pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan Tunjangan Hari Raya (THR) untuk membantu para pekerja menghadapi Idul Fitri. Kebijakan ini secara tidak langsung memperkuat tradisi berbagi uang saat Lebaran.

THR memberikan akses yang lebih luas bagi masyarakat untuk berbagi, dan amplop menjadi wadah yang praktis dan simbolis untuk menyalurkan kebaikan tersebut. Tradisi yang sudah ada sebelumnya pun semakin menguat dan melekat dalam budaya masyarakat Indonesia.

Dengan demikian, amplop Lebaran tidak hanya menjadi tradisi turun-temurun, tetapi juga bagian dari sejarah sosial ekonomi Indonesia. Ia merepresentasikan semangat berbagi dan kebersamaan di hari raya Idul Fitri.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading