Fimela.com, Jakarta Zakat adalah salah satu pilar utama dalam Islam yang memiliki peranan signifikan dalam menciptakan kesejahteraan sosial. Sebagai kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu, zakat harus disalurkan kepada mereka yang berhak, yang dikenal sebagai mustahik.
Dalam Al-Qur'an, terdapat delapan kelompok mustahik yang berhak menerima zakat, seperti yang dijelaskan dalam QS. At-Taubah ayat 60. Kelompok-kelompok ini meliputi fakir, miskin, amil zakat, mualaf, riqab (budak yang ingin merdeka), gharimin (individu yang terlilit utang), fisabilillah (pejuang di jalan Allah), dan ibnu sabil (musafir yang kehabisan bekal).
Namun, siapakah sebenarnya yang termasuk dalam kategori mustahik zakat? Apa perbedaannya dengan muzakki, yaitu mereka yang memberikan zakat, dan bagaimana proses distribusi zakat dilakukan? Untuk mendapatkan penjelasan lebih mendalam, simak ulasan lengkap berikut ini yang telah dirangkum oleh Fimela.com pada Kamis (13/3).
Advertisement
Ada 8 golongan yang wajib menerima zakat fitrah. Mereka adalah fakir, miskin, riqab,gharim, mualaf, fisabilillah, ibnu sabil, dan amil zakat. Orang-orang di luar 8 golongan tersebut tidak wajib dizakati. Kecuali mereka misalnya menjadi fisabilillah atau b
Advertisement
Mustahik Zakat: Pengertian dan Dasar Hukumnya
Merujuk baznas.banyuasinkab.go.id, dalam Islam, mustahik zakat adalah mereka yang berhak menerima zakat karena memenuhi kriteria tertentu sesuai syariat. Zakat bertujuan untuk membantu mereka yang membutuhkan, sekaligus membersihkan harta muzakki dari sifat kikir dan ketidakseimbangan sosial.
Dasar hukum mustahik zakat tertuang dalam QS. At-Taubah ayat 60, yang berbunyi:
إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاء وَالْمَسَاكِينِ وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ اللّهِ وَابْنِ السَّبِيلِ فَرِيضَةً مِّنَ اللّهِ وَاللّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Artinya :
"Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."(QS. At-taubah : 60)
Ayat ini menjadi dasar bahwa zakat harus didistribusikan secara adil dan tepat sasaran, agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh mereka yang membutuhkan.
8 Golongan Mustahik yang Berhak Menerima Zakat
Adapun terdapat 8 golongan yang berhak menerima zakat dalam Islam, yakni sebagai berikut:
1. Fakir
Orang fakir adalah mereka yang sangat miskin dan tidak memiliki cukup harta atau pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Mereka bahkan tidak memiliki penghasilan yang mencukupi untuk kehidupan sehari-hari.
2. Miskin
Golongan miskin adalah mereka yang memiliki penghasilan, tetapi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya. Mereka mungkin bekerja, tetapi pendapatan mereka sangat terbatas, sehingga masih membutuhkan bantuan.
3. Amil Zakat
Amil zakat adalah mereka yang bertugas mengelola zakat, mulai dari pengumpulan, pendistribusian, hingga pengawasan zakat agar tepat sasaran. Mereka berhak mendapatkan bagian dari zakat sebagai kompensasi atas tugasnya.
4. Mualaf
Mualaf adalah mereka yang baru masuk Islam dan masih memerlukan dukungan, baik secara ekonomi maupun mental, agar keimanannya semakin kuat dan mantap dalam menjalankan ajaran Islam.
5. Riqab (Hamba Sahaya)
Pada zaman dahulu, zakat juga diperuntukkan untuk memerdekakan budak yang ingin bebas dari perbudakan. Di era modern, konsep ini dapat diterapkan pada mereka yang tertindas atau terjebak dalam eksploitasi manusia.
6. Gharimin (Orang yang Berutang)
Golongan gharimin adalah mereka yang memiliki utang untuk kepentingan yang tidak bertentangan dengan syariat, seperti berutang karena kebutuhan mendesak atau untuk kepentingan sosial, tetapi tidak mampu melunasinya.
7. Fisabilillah (Pejuang di Jalan Allah)
Fisabilillah adalah mereka yang berjuang di jalan Allah, seperti pendakwah, santri, atau mereka yang berdedikasi untuk menyebarkan ajaran Islam. Dalam konteks modern, dana zakat juga bisa digunakan untuk mendukung pendidikan Islam atau pembangunan fasilitas keagamaan.
8. Ibnu Sabil (Musafir yang Kehabisan Bekal)
Ibnu sabil adalah mereka yang sedang melakukan perjalanan jauh dalam rangka ibadah atau hal-hal baik lainnya, tetapi mengalami kesulitan keuangan dan tidak bisa melanjutkan perjalanan tanpa bantuan.
Advertisement
Golongan yang Tidak Berhak Menerima Zakat
Meskipun zakat diperuntukkan bagi mereka yang membutuhkan, ada beberapa golongan yang tidak boleh menerima zakat, yaitu:
- Keluarga Rasulullah SAW, seperti keturunan Bani Hasyim dan Bani Muthalib.
- Orang kaya atau mereka yang memiliki penghasilan lebih dari cukup.
- Orang yang mampu bekerja, tetapi malas mencari nafkah.
- Sanak keluarga dekat muzakki, seperti orang tua, anak, dan istri, karena nafkah mereka menjadi tanggung jawab muzakki secara langsung.
Peran Zakat dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat
Zakat memiliki peran besar dalam menciptakan keseimbangan ekonomi dan membantu mereka yang kurang mampu. Berikut beberapa manfaat zakat dalam kehidupan sosial:
Mengurangi kesenjangan sosial:
- Dengan adanya zakat, mereka yang lebih mampu dapat membantu mereka yang membutuhkan.
- Menjaga keharmonisan masyarakat: Zakat memperkuat rasa solidaritas dan kepedulian antar sesama Muslim.
- Mendukung pemberdayaan ekonomi: Banyak program zakat yang membantu kaum dhuafa mendapatkan pendidikan atau modal usaha.
- Dengan distribusi zakat yang baik, kesejahteraan umat dapat meningkat, dan kemiskinan dapat dikurangi secara signifikan.
Advertisement
Bagaimana Cara Menyalurkan Zakat dengan Tepat?
Agar zakat yang diberikan tepat sasaran dan sesuai syariat, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:
- Menyalurkan melalui lembaga resmi, seperti BAZNAS atau LAZ (Lembaga Amil Zakat), yang memiliki sistem distribusi yang jelas dan amanah.
- Memberikan langsung kepada mustahik, terutama jika mengenal orang-orang yang benar-benar membutuhkan di sekitar kita.
- Menggunakan platform digital, karena kini banyak layanan online yang memudahkan penyaluran zakat dengan transparan.
- Pastikan zakat disalurkan dengan tepat, sehingga dapat memberikan manfaat optimal bagi mereka yang berhak menerimanya.
People Also Ask (FAQ)
1. Apa perbedaan mustahik dan muzakki?
Mustahik adalah penerima zakat, sedangkan muzakki adalah pemberi zakat yang telah memenuhi syarat wajib membayar zakat.
2. Apa saja jenis zakat yang diberikan kepada mustahik?
Zakat terdiri dari zakat fitrah (wajib saat Ramadan) dan zakat mal (zakat dari harta yang mencapai nisab).
3. Apakah zakat hanya diberikan dalam bentuk uang?
Tidak, zakat bisa diberikan dalam bentuk makanan pokok, barang, atau bantuan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan mustahik.
4. Apakah zakat bisa diberikan kepada saudara kandung yang miskin?
Ya, selama mereka memenuhi syarat sebagai mustahik dan bukan tanggungan nafkah langsung dari muzakki.
5. Bagaimana cara memastikan zakat diberikan kepada orang yang tepat?
Menyalurkan zakat melalui lembaga resmi seperti BAZNAS atau langsung kepada orang yang memenuhi kriteria mustahik.