Fimela.com, Jakarta Pada malam pergantian tahun 2024-2025, Indonesia diperkirakan akan mengalami beragam kondisi cuaca. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa beberapa wilayah mungkin akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat, khususnya di daerah-daerah yang memiliki potensi hidrometeorologi tinggi.
Berdasarkan analisis terbaru, fenomena atmosfer yang aktif seperti La Niña yang lemah, angin monsun Asia, dan seruakan dingin menjadi faktor utama yang meningkatkan kemungkinan terjadinya hujan deras. Selain itu, kehadiran bibit siklon tropis 94S di Samudra Hindia selatan Jawa turut berperan dalam pembentukan awan konvektif yang dapat membawa hujan lebat, angin kencang, dan petir.
BMKG mengimbau masyarakat untuk lebih waspada, terutama di daerah yang rawan bencana seperti banjir dan tanah longsor. Diharapkan langkah-langkah mitigasi dapat mengurangi risiko yang mungkin timbul akibat cuaca ekstrem selama periode ini. Informasi ini dirangkum oleh Fimela.com pada Selasa (31/12).
Advertisement
Advertisement
Fenomena Atmosfer dan Dampaknya pada Cuaca
Menurut informasi dari laman resmi BMKG, cuaca di Indonesia saat ini dipengaruhi oleh beberapa fenomena atmosfer yang penting. Angin monsun Asia dan La Niña yang lemah meningkatkan kemungkinan terjadinya hujan deras, khususnya di bagian barat dan tengah Indonesia. Pengaruh ini semakin diperparah oleh dinamika atmosfer aktif seperti Gelombang Kelvin dan Rossby ekuatorial, yang memicu pembentukan awan hujan secara lokal.
Aktivitas gelombang atmosfer tersebut meningkatkan kelembapan udara baik di lapisan atas maupun bawah, yang pada gilirannya memicu pembentukan awan konvektif. Awan ini dapat menyebabkan hujan deras yang disertai dengan petir. Selain itu, kemunculan bibit siklon tropis 94S di Samudra Hindia selatan Jawa mengakibatkan pola konvergensi di sepanjang pesisir selatan Jawa Tengah hingga Nusa Tenggara Barat, yang meningkatkan risiko hujan lebat dan angin kencang.
Efek dari fenomena-fenomena ini memperbesar kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi di beberapa daerah, terutama di wilayah dengan topografi curam yang lebih rentan terhadap banjir dan tanah longsor.
Daerah dengan Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang
BMKG telah meramalkan bahwa sejumlah wilayah di Indonesia akan mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat selama periode 31 Desember 2024 hingga 1 Januari 2025. Daerah-daerah yang diprediksi akan diguyur hujan lebat mencakup Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Secara lebih rinci, wilayah yang berpotensi menerima hujan sedang hingga lebat meliputi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT. Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua juga termasuk dalam daftar daerah yang diperkirakan akan mengalami curah hujan tinggi.
Selain itu, hujan sangat lebat dan angin kencang diperkirakan akan melanda Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Barat. Potensi angin kencang juga diantisipasi di wilayah Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Advertisement
Imbauan BMKG untuk Mitigasi Risiko
BMKG mengajak masyarakat untuk lebih waspada dan siap siaga menghadapi kemungkinan cuaca ekstrem yang dapat terjadi saat pergantian tahun. Beberapa langkah penting yang dapat dilakukan antara lain membersihkan saluran air, memperkuat struktur bangunan, serta menyiapkan logistik darurat.
Bagi mereka yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor, sangat disarankan untuk rutin memantau informasi cuaca melalui saluran resmi BMKG. Selain itu, hindarilah aktivitas di luar ruangan jika cuaca tiba-tiba memburuk.
BMKG juga menekankan pentingnya pemerintah daerah dan tim penanggulangan bencana untuk meningkatkan kesiapan mereka dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang bisa dipicu oleh hujan lebat dan angin kencang.
Prediksi Cuaca untuk Pekan Pertama 2025
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa cuaca basah akan terus berlanjut pada pekan pertama Januari 2025. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diperkirakan akan mengguyur wilayah barat, tengah, dan timur Indonesia.
Fenomena atmosfer seperti La Niña yang lemah, angin monsun Asia, dan gelombang atmosfer diperkirakan akan tetap aktif hingga awal Januari. Kondisi ini mendukung pembentukan awan konvektif yang berpotensi menimbulkan hujan deras di berbagai daerah.
Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti informasi cuaca terkini dari BMKG dan bersiap menghadapi kondisi cuaca yang masih belum stabil di awal tahun ini.
Advertisement
1. Daerah mana saja yang diprediksi mengalami hujan lebat saat tahun baru?
Diperkirakan hujan lebat akan mengguyur berbagai wilayah di Indonesia, mulai dari Sumatera, Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara. Tak ketinggalan, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua juga akan merasakan derasnya hujan.
2. Apakah cuaca ekstrem akan berlanjut setelah 1 Januari 2025?
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan bahwa hujan lebat masih berpotensi mengguyur sebagian besar wilayah hingga minggu pertama Januari 2025.
Advertisement
3. Apa penyebab hujan lebat saat pergantian tahun ini?
Curah hujan yang tinggi terutama disebabkan oleh beberapa faktor utama, yaitu fenomena La Niña yang lemah, angin monsun dari Asia, dan aktivitas gelombang atmosfer yang dinamis.
4. Bagaimana cara mempersiapkan diri menghadapi cuaca ekstrem?
Masyarakat dianjurkan untuk membersihkan saluran air, menjauhi daerah-daerah yang rawan bencana, serta terus memantau informasi terkini dari BMKG.