Fimela.com, Jakarta Ada begitu banyak momen-momen mengejutkan yang terjadi selama gelaran Olimpiade Paris 2024. Salah satunya kisah luar biasa dari seorang atlet anggar asal Mesir, Nada Hafez. Ia tetap berlaga di Olimpiade Paris 2024 dengan kondisi hamil tujuh bulan.
Atlet berusia 26 tahun itu membagikan pengalaman luar biasanya berada di panggung Olimpiade Paris 2024.
"Yang tampak bagi Anda sebagai dua pemain di podium sebenarnya adalah tiga! Itu adalah saya, pesaing saya, dan bayi kecil saya yang belum lahir ke dunia ini!," tulisnya dalam kolom keterangan di Instagram.
Advertisement
Sebagai atlet, Hafez mengungkapkan tak mudah untuk tetap bertanding saat sedang mengandung. Ia mengalami banyak tantangan fisik maupun emosional akibat hormon yang naik turun selama masa kehamilan.
"Saya menulis postingan ini untuk mengatakan bahwa saya merasa bangga karena berhasil mengamankan tempat saya di babak 16 besar!"
Advertisement
Perjalanannya pupus di Olimpiade Paris 2024
Meskipun perjalanannya di Olimpiade Paris 2024 berakhir di babak terakhir melawan atlet anggar asal Korea Selatan, tekad dan keberanian Hafez untuk berkompetisi saat hamil telah menginspirasi banyak orang di seluruh dunia.
Dikutip dari Tribune Express, Dr. Suhag menjelaskan berpartisipasi dalam olahraga beladiri selama kehamilan dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius. Terutama karena adanya potensi trauma perut. Hal ini dapat menyebabkan komplikasi parah, seperti solusio plasenta, kelahiran prematur, hingga cedera janin.
Risiko bertanding saat hamil
"Kemungkinan jatuh atau benturan, dikombinasikan dengan gerakan cepat yang diperlukan dalam anggar, meningkatkan bahaya. Jika seorang wanita hamil memutuskan untuk terus berlatih anggar, ia harus mengambil tindakan pencegahan keselamatan yang penting. Konsultasi rutin dengan dokter kandungan sangat penting untuk memantau kesehatan dan status kehamilan," jelas dr. Suhag.
Dr. Suhag menekankan perlunya menyesuaikan intensitas dan taktik yang digunakan olahraga tersebut untuk meminimalisir risiko dengan menyarankan modifikasi, seperti menghindari serangan keras atau gerakan yang menuntut fisik. Selain itu, pakaian pelindung yang lebih baik juga harus digunakan untuk melindungi perut.