Fimela.com, Jakarta Fenomena flexing semakin hari semakin berkembang. Flexing kini tidak lagi hanya sekadar pamer kekayaan dan harta, melainkan juga laporan aktivitas olahraga melalui aplikasi. Ya! Sebuah fenomena baru terjadi di kalangan pecinta olahraga dengan memamerkan hasil olahraganya yang terekam melalui aplikasi Strava.
Strava sendiri menjadi aplikasi pelacakan kebugaran dan olahraga yang diluncurkan pada 2009. Aplikasi banyak diandalkan oleh para pelari, pesepeda, hingga pendaki untuk merekam aktivitas olahraga mereka menggunakan GPS. Tujuannya untuk mencatat riwayat olahraga dan kebugaran tubuh seseorang. Mulai dari jarak, kalori yang dibakar, pace, dan masih banyak lagi.
Aplikasi Strava semakin populer seiring dengan semakin banyak masyarakat yang berminat untuk olahraga. Namun manfaat dari aplikasi ini menjadi bergeser akibat sebagian masyarakat yang FOMO untuk menggunakannya.
Advertisement
Advertisement
Fenomena flexing terbaru
Tak hanya sekadar mencatat riwayat olahraga untuk diri sendiri, catatan inipun bisa dibagikan di media sosial. Alih-alih bertujuan menjadi inspirasi untuk orang lain ikut olahraga, banyak orang membagikan catatan olahraga Strave di media sosial untuk flexing.
Fenomena flexing olahraga menggunakan aplikasi Strava ini semakin viral dengan kemunculan jasa joki Strava. Fenomena ini berawal dari salah satu pengguna X atau Twitter yang menawarkan jasa joki ini. Di media sosial pribadinya, pengguna akun tersebut membagikan sebuah postingan yang menawarkan jasa buat mereka yang malas berolahraga.
Joki Strava ini menawarkan jasa untuk mengoperasikan atau memanipulasi akun Strava orang lain untuk memiliki catatan olahraga tertentu. Dengan jasa ini, seseorang bisa ikutan flexing di media sosial tanpa harus secara langsung berolahraga.
Tarif joki Strava
Menjadi sebuah fenomena yang unik, banyak warganet dibuat penasaran dengan tarif yang dibanderol untuk menggunakan jasa joki Strava ini. Dari penelusuran yang dilakukan Fimela, harga yang dibanderol untuk jasa joki ini bergantung pada jarak dan laju tempuh lari yang diinginkan.
Semakin panjang rute, jarak tempuh, maupun pace yang diinginkan maka harga jasa yang dibanderol pun semakin tinggi. Kamu sendiri tertarik mencoba jasa ini?