Sepatu Bata Tutup Pabrik di Purwakarta Akibat Efek Pandemi, Sudah Eksis Sebelum Indonesia Merdeka

Kisah Sepatu Bata dimulai dari bengkel tradisional yang disulap menjadi pabrik sepatu kecil dengan hanya mempekerjakan satu orang. Kemudian berkembang menjadi perusahaan dan mampu mempekerjakan 50 orang staf.

Toko Bata pertama dibuka di Zlin pada 1899. Di tahun 1905, produk sepatu Bata meningkat hingga 2200 pasang sepatu setiap hari yang menjadikannya sebagai produsen alas kaki terbesar di Eropa kala itu. Eksistensi dan keberhasilan Bata menjalin kerja sama membuatnya diboyong oleh Belanda ke Indonesia.

Sepatu Bata resmi masuk Indonesia tepat 14 tahun sebelum Indonesia merdeka pada 1931. Kala itu, Sepatu Bata bekerja sama dengan Netherlandsch-Indisch sebagai importir sepatu yang beroperasi di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Tomas Bata kemudian mendirikan pabrik sepatu di tengah perkebunan karet di area Kalibata, Jakarta Selatan. Pabrik tersebut baru beroperasi secara resmi pada 1940..

Tertanggal 24 Maret 1982, PT. Sepatu Bata, TBK terdaftar di Jakarta Stock Exchange. Kemudian Sepatu Bata membuat pabrik terbesarnya di kawasan Purwakarta pada 1994.

Sepatu Bata menghadirkan sederet koleksi ikonik yang membuatnya dikenal masyarakat Indonesia. Salah satunya koleksi Back To School yang selalu jadi incaran setiap pergantian tahun ajaran.

Namun kini merek tersebut sudah tidak dapat melanjutkan produksi sepatunya di pabrik Purwakarta. Permintaa pelanggan terhadap jenis sepatu yang dibuat di sana tersebut. Selain itu, kapasitas produksi pabrik jauh melebihi kebutuhan yang bisa diperoleh dari pemasok lokal di Indonesia.