Fimela.com, Jakarta Jika sedang berjalan kaki di berbagai kota kamu pasti sering menginjak bagian ubin dengan tekstur yang menonjol seperti garis lurus dan bulat dengan warna yang terang dan kontras seperti kuning misalnya. Warna tersebut umum sekali ditemukan di berbagai akses pejalan kaki salah satunya adalah trotoar.
Ubin dengan tekstur dan warna mencolok tersebut mempunyai nama sendiri lho. Bernama Guiding block atau Paving block dan juga disebut sebagai Tactile Paving merupakan elemen arsitektural yang dirancang khusus untuk membimbing dan memberikan petunjuk kepada orang dengan kebutaan atau kehilangan penglihatan.
Guiding block ini terletak di sepanjang jalur pekalan kaki dan area umum yang membantu untuk mengarahkan navigasi mereka dalam beraktivitas dan menempuh perjalanan ke tujuannya.
Advertisement
Penggunaan guiding block untuk para tunanetra ini telah menjadi standar internasional serta menjadi contoh konkret dalam upaya untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif. Sebagai bukti untuk memastikan bahwa orang dengan keterbatasan dapat hidup secara mandiri dan aman dalam menjalani kehidupan sehari-hari, guiding block memiliki makna dan alasan mengapa ditempatkan di trotoar. Berikut informasi yang disadur dari IHC Telemed untuk Sahabat FIMELA.
Advertisement
1. Memiliki tekstur khusus
Guiding block untuk tunanetra memiliki permukaan yang berbeda dari trotoar maupun jalan yang biasa digunakan oleh orang-orang pada umumnya. Guiding block tunanetra sendiri memiliki tekstur permukaan bergelombang hingga kasar. Hal ini berguna untuk memberikan petunjuk taktis melalui sentuhan kaki maupun tongkat yang dapat mempermudah langkah kaki tunanetra ketika berjalan ke tujuannya.
2. Memiliki warna yang kontras
Kamu mungkin pernah melihat guiding block tunanetra dengan warna kontras seperti kuning di berbagai jalan yang pernah kamu lalui. Tujuan warna kontras ini untuk memberikan petunjuk visual serta mempermudah orang dengan kebutaan parsial atau memiliki daya penglihatan sedikit untuk memudahkan arah jalan mereka.
3. Ditempatkan pada penempatan yang strategis
Guiding block tunanetra ini sering ditempatkan pada area-area kritis seperti persimpangan jalan, perlintasan jalan kaki, stasiun transportasi dan area umum lainnya yang membutuhkan petunjuk dan bimbingan tambahan untuk mempermudah akses tunanetra.
4. Memiliki fungsi utama
Tentu saja penempatan guiding block tunanetra tidak hanya memiliki tujuan tetapi juga fungsi utama. Fungsi utama dari guiding block tuunanetra sendiri adalah untuk memberikan petunjuk mengenai arah serta keberadaan hambatan dan rintangan di jalur pejalan kaki, sehingga dapat membantu para tunanetra untuk bergerak dengan aman dan lebih percaya diri.
5. Telah digunakan secara global dan luas
Guiding block tunanetra ini telah digunakan secara luas dan global dan juga telah menjadi standar internasional untuk meningkatkan aksesibilitas bagi orang-orang yang memiliki kebutaan hingga kehilangan penglihatan. Di berbagai negara, guding block ini menjadi bagian dari upaya untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif.
6. Bentuk dan ukuran yang bervariasi
Guiding block tunanetra ini memiliki bentuk serta ukuran yang bervariasi yang disesuaikan dengan desain dan regulasi lokal. Beberapa guiding block terlihat berbentuk kotak maupun lonjong. Namun di bagian lain memiliki bentuk khusus yang berbeda dan disesuaikan dengan keperluan.
Penulis: Tisha Sekar Aji.
Hashtag: #Breaking Boundaries