Fimela.com, Jakarta Isu lingkungan belakangan menjadi perhatian semua orang akibat tingginya paparan polusi. Berbagai upaya dilakukan untuk menggerakkan pelestarian lingkungan oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya yang sama pun juga diambil oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi lewat diselenggarakannya Pekan Kebudayaan Nasional 2023.
Pekan Kebudayaan Nasional 2023 bakal kembali digelar pada 20-29 Oktober 2023. Tahun ini, secara khusus PKN didedikasikan untuk mengenalkan kembali praktik baik kebudayaan Indonesia dalam sebuah kegiatan sebagai wadah kolektif.
Mengangkat tema "Merawat Bumi, Merawat Kebudayaan", PKN 2023 ingin memberikan makna dan relevansi dalam setiap aksi berkesenian dan berkebudayaan yang dilakukan sembari tetap berakar pada nilai-nilai budaya serta kearifan lokal. Menurut Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Hilmar Farid, PKN tahun ini menjadi refleksi bagaimana budaya dan alam bisa berjalan beriringan.
Advertisement
Advertisement
Budaya Indonesia yang dapat melestarikan lingkungan
"Dalam keanekaragaman budaya kita, terdapat juga solusi dan inovasi lokal yang bisa kita aplikasikan untuk menjaga keberlanjutan lingkungan. Jadi, PKN tahun ini bukan hanya perayaan, tetapi juga sebuah misi. Sebuah misi untuk mengingatkan kita semua bahwa kebudayaan kita memiliki peran penting dalam perawatan lingkungan dan dalam menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan,” ujar Hilmar Farid selaku Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Pelaksanaan PKN tahun ini dibagi ke dalam tiga fase, RAWAT, PANEN, dan BAGI. Fase “Rawat” adalah pra-acara berbentuk kegiatan residensi dan penelitian yang berlangsung sejak bulan Juni 2023 lalu. Setelahnya diikuti oleh fase “Panen” sepanjang Juli hingga Agustus 2023, kelanjutan dari fase “Rawat” yang hasilnya dikumpulkan, didokumentasikan, dan diarsipkan. Terakhir, fase “Bagi”, tahap puncak sepanjang September - Oktober 2023, di mana seluruh karya dibagikan melalui pameran, tur, perjamuan, pagelaran, konferensi, lokakarya, hingga penerbitan untuk dapat dikonsumsi publik.
Dilakukan di 38 titik
Di acara puncak PKN 2023 akan diperkenalkan konsep Ruang Tamu yang menjadi tempat bertemunya seluruh audiens. Nantinya di ruang tamu diharapkan tercipta percakapan, tidak hanya antar pelaku budaya tapi juga antar masyarakat/pengunjung sehingga membuka peluang kolaborasi dan aksi kolektif untuk memperpanjang semangat #IndonesiaMelumbung untuk Melambung.
Lokus kegiatan puncak acara PKN sendiri akan berlangsung di 38 titik di Jakarta yang terdiri dari ruang-ruang publik dan ruang komunitas. Ke-38 titik tersebut mulai dari Galeri Nasional, Museum Kebangkitan Nasional, MBloc, PFN, Taman Suropati, Taman Menteng, Sungai BKT, BAPPENAS, LPKA Ciganjur, Pasar Cipulir, Stasiun Senen, Stasiun Bogor, Taman di Jembatan Hitam, Blok M Square, MRT Lebak Bulus, MRT Bundaran HI, Penjaringan, Jagakarsa, Paseban, Bekasi, Rawamangun, Cipinang Melayu, UIN Syarif Hidayatullah, Kebun Jeruk, Duri Selatan, RPTRA Sempur, RPTRA Galur, RPTRA Kepulauan Pramuka, RPTRA Kali Pasir, Cilandak Town Square, Fx Sudirman, Alun-Alun Bogor, dan Terowongan Kendal.