Fimela.com, Jakarta Berbicara soal pemimpin negara, kebanyakan pemimpin negara di dunia dijabat oleh laki-laki. Pemimpin negara perempuan jumlanya lebih sedikit jika dibandingkan dengan pemimpin negara bergender pria. Padahal, peran perempuan di pemerintahan juga tidak kalah penting dengan laki-laki.
Hal tersebut kemungkinan karena sistem patriarki yang telah lama mendominasi banyak budaya. Sistem patriarki memandang peran laki-laki lebih dominan dan berkuasa daripada perempuan. Maka dari itu, sulit bagi perempuan unyuk mencapai posisi kepemimpinan karena banyak pandangan tradisional yang memandang bahwa perempuan kurang cocok di posisi itu.
Meskipun begitu, banyak negara dan masyarakat yang telah mengambil langkah-langkah progresif untuk memperjuangkan kesetaraan gender dalam pemerintahan. Salah satunya dengan memberikan kesempatan bagi perempuan untuk menjadi pemimpin negara. Berikut adalah negara-negara yang memiliki pemimpin perempuan.
Advertisement
Advertisement
1. Australia
Australia pernah memiliki perdana menteri perempuan. Julia Gilliard atau yang lebih dikenal dengan nama Gillie menjabat sebagai Perdana menteri Australia sejak 24 Juni 2010 hingga 27 Juni 2013. Gillie adalah perempuan pertama yang menjadi perdana menteri Australia.
Julia Gilliard memenangkan pemilu pada Juni 2010. Setelah kemenangannya ini, Gilliard mempromosikan sejumlah kebijakan-kebijakannnya, seperti penambahan dana sekolah publik dan UU pekerjaan yang lebih baik. Setelah selesai menjabat sebagai perdana menteri, Gilliard mengumumkan bahwa ia pensiuan dari politik secara permanen.
2. Norwegia
Norwegia menjadi salah satu negara yang nempunyai pemimpin perempuan. Pemimpin tersebut adalah Gro Harlem Brundtland. Brundtland adalah politikus sekaligus dokter yang menjadi perempuan pertama sebagai perdana menteri Norwegia.
Brundtland menjadi Perdana Menteri Norwegia selama tiga periode. Pada awalnya, Brundtland menjabat selama sembilan bulan di tahun 1981 karena perdana menteri Partai Buruh mengundurkan diri. Kemudian, Brundtland menjabat lagi pada periode 1986 - 1989 dan kembali menjabat lagi pada periode 1990 - 1996. Dilansir dari Britannica.com, selama kepemimpinannya, Brundtland tidak pernah memiliki kurang dari 8 perempuan dalam kabinetnya yang memiliki 18 anggota. Ia dipuji karena menjadikan pendidikan dan ekonomi Norwegia menjadi lebih baik bagi perempuan.
Advertisement
3. Inggris
Inggris mempunyai perdana menteri perempuan. Perempuan tersebut adalah Margaret Thatcher. Ia adalah perempuan pertama yang menjabat sebagai perdana menteri di Inggris. Margaret Thatcher adalah satu-satunya perdana menteri Inggris di abad ke-20 yang memenangkan tiga masa jabatan berturut-turut.
Thatcher menjabat selama tiga periode pada tahun 1979 hingga 1990. Selama masa kepemimpinannya, ia menerapkan kebijakan ekonomi yang kemudian dikenal sebagati Thatcherisme. Margaret Thatcher terkenal dengan sebutan Iron Lady. Hal tersebut karena gaya politik dan kempemimpinannya yang tanpa kompromi. Thatcher mengundurkan diri sebagai perdana menteri pada tahun 1990.
4. Selandia Baru
Selandia Baru mempunyai Jacinda Ardern yang pernah menjabat sebagai perdana menterinya. Jacinda Ardern merupakan politikus dari Partai Buruh Selandia Baru yang menjabat sebagai Perdana Menteri Selandia Baru ke-40 pada 26 Oktober 2017 hingga 25 Januari 2023. Ia menjadi Perdana Menteri Termuda selama 150 tahun terbentuknya Selandia Baru.
Selama menjabat, Ardern memberikan perhatian khusus terhadap seni dan warisan kebudayaan Selandia Baru. Ardern juga dikenal dengan kebijakan-kebijakannya yang berkaitan dengan lingkungan hidup dan perubahan iklim. Selain itu, ia juga menaruh perhatian terhadap dampak kemiskinan dan pengaruhnya terhadap anak-anak di Selandia baru.
Advertisement
5. Indonesia
Indonesia juga pernah mempunyai pemimpin perempuan. Megawati Soekarnoputri adalah presiden perempuan pertama di Indonesia. Megawati menjabat sebagai Presiden Indonesia ke-5 sejak 23 Juli 2001 hingga 20 Oktober 2004.
Megawati menjadi presiden setelah diangkat oleh MPR untuk menggantikan presiden sebelumnya, Abdurrahman Wahid. Megawati kemudian mengumumkan kabinetnya, yaitu kabinet Gotong Royong. Pada pemilu 2009, Megawati mencalonkan diri sebagai presiden Indonesia mewakili PDI-P. Akan tetapi, ia kalah suara dari Susilo Bambang Yudhoyono. Saat ini, Megawati menjadi ketua umum Partai Demokrasi Perjuangan (PDI-P).
6. India
India pernah mempunyai perdana menteri perempuan yang bernama Indira Gandhi. Ia adalah anak dari perdana menteri India Jawaharlal Nehru. Ia merupakan perdana menteri perempuan pertama di India. Indira Gandhi menjabat sejak 19 Januari 1966 hingga 24 Maret 1977. Kemudian berlanjut pada tanggal 14 Januari 1980 hingga 31 Oktober 1984.
Indira Gandhi adalah orang yang kontroversial sebagai pemimpin partai politik dan politik negaranya. Pada tahun 1984, ia tewas terbunuh dalam aksi teror yang dilakukan dua pengawal pemeluk ajaran Sikhisme. Aksi tersebut dipicu oleh instruksi Indira Gandhi yang memerintahkan tentara untuk menyerang Kuil Emas di Punjab. Kuil tersebut merupakan markas dari para pengikut Sikh yang menginginkan Punjab sebagai negara mereka.
Advertisement
7. Bangladesh
Bangladesh termasuk negara yang pernah memiliki pemimpin perempuan untuk memimpin negaranya. Sheikh Hasina adalah Perdana Mentri Bangladesh yang menjabat dari tahun 1996 hingga 2001. Kemudian menjabat lagi pada tahun 2009 hingga sekarang. Kepemimpinannya sebagai perdana menteri adalah yang paling lama dalam sejarah Bangladesh.
Seikh Hasina masuk dalam partai Liga Awami Bangladesh dan berhasil memenangkan 288 dari 300 kursi pada parlemen negara tersebut. Selama menjabatm Hasina akan memberikan perhatian pada pendidikan, permasalahan ketahanan makanan, dan perawatan kesehatan. Pada masa kempemimpinan Hasina muncul beberapa kontroversi, salah satunya adalah Undang-Undang Keamanan Digital. Aturan tersebut dapat membuat pendukung Hasina untuk melakukan pelecehan kepada jurnalis dan blogger yang mengganggu pihak berwenang.
Nah, itu tadi adalah beberapa daftar negara yang pernah memiliki pemimpin perempuan. Tentunya, masih banyak negara lain yang memiliki pemimpin perempuan.
Penulis: Denisa Aulia
#BreakingBoundariesAgustus