Fimela.com, Jakarta Setelah sukses di tahun 2020 dan 2021, P&G Indonesia Indonesia melanjutkan kolaborasinya dengan WEConnect International untuk menyelenggarakan program ANJANI 2023. ANJANI adalah Gerakan Maju Wanita Indonesia, yang tahun ini diselenggarakan pada tanggal 8-11 Mei 2023.
ANJANI edisi ketiga ini merupakan wujud konkret dari komitmen P&G Indonesia yang secara konsisten mendukung agenda pemberdayaan perempuan. Caranya adalah dengan membekali para wirausaha perempuan dengan kemampuan dan akses yang dibutuhkan agar terhubung dengan pasar yang lebih luas.
Di kesempatan yang sama, P&G Indonesia kembali menekankan komitmen mereka mendorong keragaman pemasok atau supplier diversity. Tujuannya agar semakin banyak wirausaha perempuan yang tergabung dalam ekosistem mitra bisnis dan rantai pasokan P&G Indonesia.
Advertisement
Secara global, data World Bank menyebutkan bahwa sebanyak 30% kewirausahaan dimiliki oleh perempuan. Di Indonesia sendiri, perkembangan UMKM juga identik dengan perempuan.
Advertisement
Peran dan kontribusi wirausaha perempuan terhadap perekonomian Indonesia
Hal ini disebabkan karena peran dan kontribusi UMKM dalam perekonomian nasional yang mencapai 61%, di mana 99% dari 64,2 juta UMKM merupakan level mikro dan 57%nya dikelola oleh perempuan. Sayangnya, masih banyak tantangan bagi perempuan untuk mengembangkan bisnis atau usaha mereka.
Beberapa di antaranya adalah bias dan terbatasnya kemampuan dan akses wirausaha perempuan terhadap akses pasar yang lebih luas. Tidak bisa dipungkiri bahwa ini ke depannya bisa memengaruhi keberlangsungan usaha mereka, jika tidak segera ditangani.
Cara P&G untuk melawan bias ini adalah dengan mendorong keragaman pemasok, di mana perusahaan sebagai pihak pembeli bisa secara aktif melibatkan lebih banyak usaha milik perempuan masuk ke dalam rantai pasokan mereka. Keragaman pemasok ini mengacu pada penggunaan secara proaktif bisnis milik kelompok yang masih belum terwakili secara ekonomi seperti perempuan.
Bagi P&G, keragaman pemasok telah menjadi strategi bisnis selama lebih dari 40 tahun. P&G Indonesia berkomitmen mengembangkan bisnis keragaman pemasok dengan bekerja secara langsung dengan bisnis bersertifikat yang dimiliki pelaku usaha perempuan di Indonesia.
Program ANJANI diadakan secara global di 15 negara
"Di P&G, kesetaraan dan inklusi adalah bagian fundamental dari identitas kami. Dengan semangat ini, kami kembali menyelenggarakan ANJANI, wujud nyata dari konsistensi kamu bergerak dan tumbuh bersama para pelaku usaha perempuan Indonesia, serta membekali mereka dengan kemampuan dan akses yang dibutuhkan untuk terhubung dengan rantai pasokan yang lebih besar. Inilah cara konkret kami dalam menjalankan misi P&G sebagai Force for Growth and Force for Good," jelas Saranathan Ramaswamy, Presiden Direktur P&G Indonesia.
ANJANI juga dikenal dengan Women Entrepreneurs Academy di negara lain tempat P&G beroperasi. Pertama kali ANJANI muncul di Indonesia pada tahun 2020 sebagai wadah bagi pengusaha perempuan untuk membantu menghilangkan batasan-batasan wirausaha perempuan dan mengisi gap kapasitas atau kemampuan yang mereka butuhkan.
Secara global, program ini berjalan di 15 negara dan telah berhasil memberdayakan lebih dari 500 wirausaha perempuan. Sejak tahun 2020, terdapat 67 usaha yang dimiliki perempuan dan usaha yang dipimpin oleh perempuan yang tergabung dalam jejaring ANJANI.
Pihak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) RI turut menyambut antusias kembali terselenggaranya ANJANI di tahun ini. Program ini diharapkan bisa terus menghasilkan dampak lebih besar dan bisa membantu menggerakkan roda ekonomi perempuan di tanah air.