Fimela.com, Jakarta Sedang heboh di media sosial soal kebijakan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Vikto Laiskodat yang mengatur jam masuk sekolah peserta didik SMA dan SMK. Dalam kebijakan terbarunya, siswa-siswi SMA dan SMK masuk sekolah pukul 05.00 WITA.
Viktor menyebut alasannya memajukan jam masuk sekolah lebih pagi agar peserta didik memiliki kedisiplinan dan etos kerja. Meski ia sendiri juga menyadari bahwa kebijakan yang dibuatnya akan terasa berat bagi peserta didik maupun tenaga pengajar.
Dengan kebijakan jam masuk sekolah yang lebih pagi, siswa-siswi diharuskan tidur lebih awal. Namun Viktor menyebut siswa-siswi SMA dan SMK sudah harus tidur pukul 22.00 dan bangun pukul 04.00. Menurutnya, waktu tidur selama enam jam cukup bagi siswa-siswi SMA dan SMK beristirahat. Benarkah demikian?
Advertisement
Advertisement
Waktu tidur yang dibutuhkan remaja
Mengutip dari laman Unit Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, waktu tidur dapat yang disesuaikan dengan usia seseorang. Untuk siswa-siswi SMA yang pada umumnya berusia 16-18 tahun memiliki kebutuhan tidur yang sehat selama 8-9 jam.
Dalam laporan yang diungkapkan Center for Disease Control and Prevention yang mengikuti rekomendasi dari The Amerincan Academy of Sleep Medicine menyebut, anak usia 13-18 tahun direkomendasikan untuk tidur selama 8-10 jam dalam 24 jam.
Namun, dalam data yang diungkapkan Youth Risk Behavior Surveys oleh CDC menyebut kebanyakan siswa SMP dan SMA tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup. Pada kalangan siswa SMA, 7 dari 10 siswa atau 72,7% tidak mendapatkan tidur cukup di malam hari.
Risiko tidak cukup tidur
Dalam penelitian yang sama juga disebutkan anak dan remaja yang tidak mendapatkan tidur cukup memiliki risiko yang lebih besar terhadap masalah kesehatan. Termasuk obesitas, diabetes tipe 2, kesehatan mental, hingga cedera.
Siswa yang kurang tidur cenderung akan mengalami masalah atensi dan sikap. Di mana hal ini akan berkontribusi pada performa nilai akademis di sekolah.
Advertisement
Rekomendasi jam masuk sekolah
Lantas apa yang bisa dilakukan? Dalam jurnal yang ditulis American Academy of Pediatrics pada 2014 merekomendasikan agar sekolah menengah pertama dan atas bisa memulai sekolah tidak lebih dari pukul 8.30. Hal ini akan memungkinkan remaja untuk mendapatkan tidur yang mereka butuhkan.
The American Medical Association dan beberapa asosiasi medis lainnya menyatakan dukungan untuk menunda waktu mulai sekolah bagi remaja. Kebersihan tidur yang baik dikombinasikan dengan masa sekolah nanti akan memungkinkan remaja menjadi lebih sehat dan berprestasi akademik lebih baik.