Fimela.com, Jakarta Prestasi membanggakan diraih tiga pelajar asal Indonesia dalam Tournament of Champions The World Scholar’s Cup (WSC) 2022 yang digelar di Yale University, Amerika Serikat, November 2022 lalu. Mereka adalah Chloe Herliv Chen, Gerald Ray Anggono, dan Gwyneth Abigail Tanuwidjaja yang masih duduk di bangku kels 9, SMP IPEKA IICS Integrated Christian School, Jakarta.
WSC Tournament of Championship 2022 diikuti ribuan pelajar di seluruh dunia yang datang dari 45 negara dan acara puncaknya digelar di Yale University Amerika Serikat. Tournament of Championship WSC 2022 merupakan sebuah kompetisi berskala internasional yang terdiri dari ragam kategori lomba seperti debat, menulis, pengetahuan umum, hingga cerdas cermat dengan menggunakan materi pengetahuan dari bidang sains, seni, dan musik.
Keberhasilan ini tentu patut dibanggakan lantaran mereka meraih medali emas di ajang yang diikuti 1.800 peserta dari 60 lebih negara itu. Bahkan, dalam perlombaan ini, ketiganya sukses mengoleksi total 48 medali emas dan perak. Tidak hanya medali, ketiganya juga berhasil mengangkat 3 trofi terbaik di ajang tersebut karena berhasil masuk dalam Top 10 Junior Team Overall.
Advertisement
Advertisement
Seleksi Sebelum ke Amerika
Sebelum sampai ke Yale University, mereka mengawali dengan mengikuti seleksi pertandingan debat antar provinsi di Indonesia yang diadakan di Bandung, Jawa Barat. Setelah lolos seleksi regional, Chloe, Gerald, dan Gwyneth pun berkesempatan untuk mengikuti kompetisi regional di Bangkok, Thailand pada September 2022 dan mereka kembali menang sehingga membawa mereka pada Tournament of Championship WSC 2022 di Yale University, Amerika Serikat.
Mereka harus belajar bersama tiga jam per hari dan makin intens kalau sudah menjelang waktu lomba."Selain belajar tatap muka, kita juga suka belajar via Zoom. Untuk waktu belajar fleksibel, tapi kira-kira makan waktu tiga jam per hari. Biasanya akan semakin intens kalau sudah menjelang waktu lomba,” kata Gwyneth.
Gerald mengaku turnamen internasional juga sangat mengubah caranya berpikir, karena di sini ia tidak hanya berjuang untuk berlomba tetapi juga mendapatkan banyak pengalaman berharga dan mengenal teman-teman dari seluruh dunia dengan latar belakang budaya berbeda.
Persiapan bertarung di konferensi Model United Nations (MUN)
Setelah meraih penghargaan di AS, perjuangan Chloe dan Gerald di kancah internasional pun masih berlanjut karena mereka sedang mempersipakan diri untuk bertarung di konferensi Model United Nations (MUN) di tahun depan.
MUN merupakan sebuah konferensi yang dikenal sebagai simulasi sidang di PBB dan banyak anak muda yang ingin berpartisipasi dalam simulasi pembahasan isu global tersebut.
“MUN itu konsepnya representatif sebuah negara. Misalnya saya diminta mewakili Indonesia, maka saya harus merepresentasikan Indonesia sebaik mungkin di depan representatif negara lain yang hadir, jadi cukup menantang juga untuk belajar isu di berbagai negara,” kata Chloe.