Sukses

Info

Gagal Ginjal Akut Tembus 269 Kasus, 157 di Antaranya Meninggal Dunia

Fimela.com, Jakarta Kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak di Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan. Berdasarkan data dari himpunan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengungkapkan bahwa total kasus gagal ginjal akut per 26 Oktober telah tembus 269 anak.

Dilansir dari liputan6.com Juru Bicara Kemenkes RI, dr Mohammad Syahril mengatakan bahwa dari 269 kasus gagal ginjal akut, terdapat 73 anak yang masih dalam perawatan serta 157 anak lainnya dinyatan meninggal dunia dan 39 anak dinyatakan sembuh.

"Pada tanggal 24 Oktober, ada 241 kasus, sehingga ada kenaikan 18 kasus. Namun kami ingin sampaikan, dari 18 kasus ini yang betul-betul baru setelah tanggal 24 atau setelah edaran dari Kementerian Kesehatan untuk melarang obat sirup itu hanya 3 kasus," ujar Syahril dalam konferensi pers dikutip dari liputan6.com.

Syahril mengungkapkan bahwa 269 kasus tersebut dilaporkan dari 27 provinsi yang ada di Indonesia. Serta, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan kasus tertinggi yaitu sebanyak 57 anak, Jawa Barat sebanyak 36 kasus, dan Aceh dengan 30 kasus.

Umunya, gejala gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak terbagi menjadi dua yaitu gejala prodromal (gejala awal) dan gejala yang khas. Namun, berdasarkan data yang dilihat kasus menunjukkan bahwa kebanyakan pasien yang mengalami gagal ginajl akut memiliki gejala anuria atau tidak buang air kecil sama sekali.

Menurut Syahril, gejala yang khas dengan adanya gangguan buang air kecil pada balita mulai dari oliguria atau anuria. Oliguria sendiri menandakan bahwa terjadi penurunan frekuensi buang air kecil termasuk volume. Contohnya, jika biasanya anak buang air kecil sebanyak 10 kal, kini hanya 5 kali.

Gejala umum gagal ginjal akut

Berdasarkan data mengungkapkan bahwa sebagian anak yang mengalami gagal ginjal akut merasakan gejala berat anuria. Sebanyak 143 dari 269 anak atau 53 persen mengalami gejala anuria yaitu jumlah frekuensi urine menurun atau tidak buang air kecil sama sekali.

"Kalau dia sudah sama sekali tidak buang air kecil disebut dengan anuri. Ini berarti stadiumnya sudah stadium 3, stadium berat. Dari data yang ada itu 143 atau 53 persen itu dia anuria," ujar Syahril.

Selanjutnya, sebanyak 58 anak atau sekitar 22 persen mengalami gejala oliguria, dan 68 anak atau 25 persen tidak mengalami kedua gejala tersebut, baik anuria maupun oliguria. Tak hanya itu, Syahril juga mengungkapkan bahwa sebelum terjadi gelaja yang berkaitan dengan jumlah urine, anak-anak akan mengalami gejala prodromal selama 1 hingga 5 hari, salah satunya adalah demam.

"Di sini terlihat ada demam, nafsu makan turun, kemudian anaknya tidak begitu bergairah, ada diare, mual-mual, dan ada gangguan saluran pernapasan. Jadi ada dua gejalanya, yang khas dan gejala awalnya," ujar Syahril.

Stadium 3

Dalam kesempatan yang sama, Syahril mengungkapkan bahwa kebanyakan pasien gagal ginjal akut sudah berada pada stadium berat atau stadium 3. Pada fase ini, anak sudah tidak memproduksi urine sama sekali.

"Ada stadium yang kita dapatkan pada pasien, yang terbanyak memang stadium 3 itu 61 persen. Inilah yang stadium 3 terjadinya anuri, tidak keluar urine sama sekali karena ginjalnya sudah gagal melakukan metabolisme," kata Syahril.

Selanjutnya, sekitar 11 persen anak berada pada stadium 1. Serta, 7 persen yang berada pada stadium 2, dan sisanya sebanyak 20 persen belum teridentifikasi berada pada stadium apa.

Menyoroti kasus gagal ginjal akut, Syahril menjelaskan bahwa pihak Kemenkes telah bekerja sama dengan berbagai pihak. Seperti dinas kesehatan, rumah sakit, dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

"Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dalam menangani gagal ginjal akut. Sebanyak 30 antidotum Fomepizole ke Indonesia secara bertahap dari Singapura. 20 vial tiba pada tanggal 10 dan 18 Oktober dimana digunakan untuk pengobatan pasien yang ada di RSCM. 10 vial lagi akan datang pada hari ini," ungkap Syahril.

 

*Penulis: Angela Marici.

#Women for Women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading