Sukses

Info

APJII Berharap Pengguna Internet di Indonesia dapat Mengurangi Ketergantungan pada Whatsapp

Fimela.com, Jakarta Aplikasi pesan instan milik Meta, WhatsApp (WA) mengalami gangguan atau down pada Selasa, 25 Oktober 2022 siang selama hampir dua jam. Digunakan oleh lebih dari dua miliar orang setiap bulan. Hal ini berimbas pada banyak pengguna WhatsApp yang kesulitan dalam berkomunikasi.

Dilansir dari liputan6.com, Muhammad Arif selaku Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengatakan bahwa pengguna internet di Indonesia banyak yang bergantung pada satu aplikasi pesan instan ini.

WhatsApp adalah layanan Over The Top (OTT) asing, sehingga ketergantungan pada aplikasi pesan instan telah menjadi bagian dari kolonialisme digital yang dimiliki oleh netizen Indonesia untuk platform teknologi besar. Hal ini berakibat kedaulatan dan ketahanan di ruang digital sangat rentan terhadap gangguan sewaktu-waktu.

"Walau belum ada penjelasan resmi terkait penyebabnya, lumpuhnya WhatsApp telah merugikan sebagian besar masyarakat Indonesia. Terputusnya WhatsApp seharusnya menjadi momentum untuk mengurangi ketergantungan pada OTT asing,” ujar Arif melalui keterangannya, Rabu (26/10/2022), dikutip dari liputan6.com

Lebih lanjut, Arif memberi himbauan kepada masyarakat untuk tidak tergantung pada satu aplikasi dan memiliki alternatif layanan pesan elektronik selain WhatsApp. Selain itu, APJII juga mengusulkan kepada pemerintah untuk mendorong pengembangan aplikasi pesan elektronik buatan Indonesia.

Wajibkan WhatsApp untuk dikenakan QoS

APJII merekomendasikan kepada pemerintah agar WhatsApp dikenakan kewajiban QoS (Quality of Services) sebagaimana operator telekomunikasi maupun penyelenggara jasa internet yang tergabung di dalam APJII, untuk menjaga dan memastikan keandalan layanan pesan elektronik WhatsApp.

Apabila WhatsApp dikenakan kewajiban QoS, masyarakat akan lebih tenang menggunakan aplikasi dan harmonisasi teknis antara WhatsApp dan operator Indonesia akan ditingkatkan, setelah itu penyedia layanan OTT lainnya akan mengikuti.

Manfaat lain yang dapat dicapai adalah membangun ketahanan di ruang digital Indonesia, terutama jika terjadi gangguan layanan. Arif juga mengingatkan bahwa kerjasama antara penyelenggara OTT dengan operator di Indonesia merupakan amanah dari UU Cipta Kerja dan PP Postelsiar.

WhatsApp down secara global

Downdetector mendeteksi, WhatsApp mulai bermasalah sekitar pukul 13.35 WIB dengan lebih dari 2.800 laporan. Errornya WhatsApp terjadinya tidak hanya di Indonesia, melainkan secara global. Selain di Indonesia, WhatsApp down juga terjadi di Prancis, Romania, Nigeria, dan lainnya.

Sebanyak 76 persen pengguna melaporkan tidak dapat mengirim atau menerima pesan, atau berkomunikasi dalam WA group atau WhatsApp. Kegiatan mengirim pesan secara pribadi, lewat WA grup, hingga lewat WhatsApp web pun tidak dapat dilakukan. Pada WhatsApp web hanya muncul pesan "Connecting to WhatsApp, Retrying...".

Selain pesan, pengguna juga tidak bisa mengirim foto atau video. Berdasarkan situs Downdetector, 80 persen pengguna mengeluh tidak bisa kirim pesan. Sementara itu, 17 persennya tidak dapat membuka aplikasi dan WhatsApp web. Diketahui, WhatsApp gangguan pada jam 13.42 WIB.

Pihak Meta yang merupakan induk dari WhatsApp mengaku tengah berusaha memperbaiki masalah ini. Dalam pernyataannya, Meta mengatakan bahwa mereka menyadari bahwa beberapa orang saat ini mengalami kesulitan mengirim pesan dan kami sedang bekerja untuk memulihkan WhatsApp untuk semua orang secepat mungkin.

 

*Penulis: Sri Widyastuti

#WomenForWomen

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading