Sukses

Info

Satusehat, Platform Integrasi Kesehatan Besutan Kemenkes yang Dipuji Mendagri

Fimela.com, Jakarta Setelah diluncurkan beberapa waktu, Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Mendagri) Tito Karnavian memuji platform Satusehat besutan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Menurut Tito, platform ini merupakan wujud dari transformasi digital kesehatan yang dapat menjawab tantangan untuk menintegrasikan data kesehatan nasional.

Dilansir dari liputan6.com integrasi data platform Satusehat dilakukan antar puskesmas, rumah sakit, dan fasilitas pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia. Adanya platform Satusehat membuktikan bahwa layanan kesehatan Indonesia terus bertransformasi menuju kesehatan yang kuat, tangguh, dan terintergrasi.

Seperti yang diketahui, Satusehat merupakan sebuah platform digital kesehatan yang mengintegrasikan data, anaisis, dan layanan untuk mendukung pertukaran data kesehatan individu antar fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes). 

Seluruh data yang terdaftar dalam platform ini akan dicatat dan direkam secara digital. Tak hanya itu, data-data ini dipastikan aman karena melalui persetujuan dari pemilik data, serta data hanya dapat diakses oleh pihak yang berkepentingan saja.

“Bapak Mendagri mengapresiasi berbagai program transformasi digital yang kami pamerkan di sini, salah satunya Satusehat” kata Chief of Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes RI Setiaji melalui pernyataan resmi dikutip dari liputan6.com.

Selain itu, Setiaji juga mengatakan bahwa Tito juga berharap platoform Satusehat dapat segera diterapkan untuk mendorong simplifikai pelaporan, serta meningkatkan efisiensi belanja kesehatan APBD setiap daerah. 

Akses data real-time

Salah satu wujud integrasi platform Satusehat adalah mendorong simplifikasi pelaporan yang bermanfaat bagi pemerintah daerah (pemda) dan manajemen fasyankes. Dorongan simplikasi ini terjadi karena data dibuat berbasis digital, sehingga dapat menghindari duplikasi pencatatan yang sebelumnya dilakukan pada sistem yang berbeda-beda.

Selain itu, platform Satusehat diyakinin dapat meningkatkan efisiensi operasional pelayanan kesehatan sehingga lebih ramah lingkungan dengan mengurangi pencetakan lembar remas medis secara fisik. Hal ini terjadi karena terintergrasinya Rekam Medis Elektronik (RME) yang ada dalam platform Satusehat.

Chief of Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes RI Setiaji menuturkan bahwa pemda dapat mengakses data kesehatan secara near real-time melalui dashboard Satusehat, sehingga dapat mengambil kebijakan secara cepat jika sewaktu-waktu ditemukan adanya peningkatan kasus maupun bencana kesehatan yang signifikan.

"Dengan adanya SATUSEHAT juga diharapkan dapat mendorong pembuatan kebijakan berbasis data sehingga dapat meningkatkan kinerja dan ketepatan pelaksanaan program dan pelayanan kesehatan di masyarakat," ungkap Setiaji dikutip dari liputan6.com.

Selain itu, melalui platform Satusehat ketika pasien dirujuk atau berpindah fasyankes untuk mendapatkan pengobatan, mereka tidak perlu lagi membawa sejumlah dokumen rekam medis karena data-data mengenai pasien sudah ada di Satusehat. Adanya platform Satusehat ini membuat pasien dapat mengetahui informasi mengenai kondisi kesehatan secara lebih transparan.

Uji coba Jawa-Bali

Seiring dengan perkembangannya, platform Satusehat saat ini berada dalam tahap uji coba ke sejumlah fasyankes seperti puskesmas pada akhir September 2022. Tak hanya itu, uji coba Satusehat juga berhasil dilakukan kepada 738 puskesmas se-Jawa Timur.

Setiaji juga menuturkan bahwa uji coba Satusehat ini akan dilakukan secara lebih luas dengan dilanjutkan ke seluruh provinsi di Pulau Jawa - Bali.

"Ke depan, akan dilanjutkan ke Jawa Tengah dan seluruh provinsi di Pulau Jawa - Bali.” ungkap Setiaji.

Sebelumnya, terdapat 738 puskesmas melakukan uji coba integrasi sistem ke dalam Satusehat. Uji coba ini dilakukan dibawah naungan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur dengan tujuan untuk mengetahui kesiapan puskesmas dalam menyediakan layanan kesehatan berbasis teknologi.

Jawa Timur terpilih menjadi provinsi pertama yang melakukan uji coba integrasi puskesmas dengan Satusehat, setelah Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan (Dirjen Yankes), Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin), dan DTO Kemenkes melakukan kunjungan dan penilaian terhadap aktivitas puskesmas dalam menggunakan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) pada akhir Agustus 2022.

 

*Penulis: Angela Marici.

#Women for Women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading