Fimela.com, Jakarta Cacar monyet atau monkey pox sudah ditetapkan WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia sebagai darurat kesehatan global. Di Indonesia sendiri, sampai sekarang, belum terdeteksi kasus monkepox, baik kasus konfirmasi, probable, dan suspect.
Namun, meski belum dilaporkan ada di Indonesia, monkeypox yang sudah menyebar di berbagai negara non edemik seperti Amerika Serikat punya risiko tinggi masuk ke Indonesia. Sebab itu, Kementerian Kesehatan melakukan beberapa upaya antisipasi agar tidak kecolongan.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI dr. Maxi Rondonuwu mengatakan jika sejak muncul monkeypox di beberapa negara, sudah melakukan surveilans aktif di semua pintu masuk negara terutama bandara dan pelabuhan laut. Deteksi dini di bandara dilakukan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) terutama PPLN dari negara yang sudah ada kasus cacar monyetnya.
Advertisement
Cara petugas memeriksa adalah dengan melakukan cek suhu, memeriksa gejala-gejala monkeypox terutama pada kulit kemerahan atau ruam. Lalu bintik-bintik merah, vesikel atau pustula yang gampang dilihat di bagian muka, juga di telapak tangan, seperti ditulis Liputan6.com.
Advertisement
Deteksi Dini pada Kelompok Gay
Selain itu, pendeteksian dini juga dilakukan pada komunitas yang sesuai data, memiliki kasus paling banyak di dunia. Yaitu pada kelompok gay, yang akan dilakukan surveilans ketat.
Surveilans pada kelompok ini dilakukan Kemenkes bekerja sama dengan beberapa organisasi atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).