Fimela.com, Jakarta Eropa mengalami perubahan iklim yang semakin nyata. Hal ini bahkan menjadi pemberitaan di seluruh dunia. Suhu di Eropa mulai bersaing dengan Jakarta yang biasanya memiliki suhu sekitar 30 derajat celcius.
BBC mengungkapkan jika London menembus suhu hingga 40 derajat celcius. Bahkan wilayah Eropa lain seperti Prancis dan Spanyol juga terdampak kebakaran hutan. Dilaporkan juga bahwa sebanyak 1.000 orang meninggal di Spanyol dan Portugal akibat cuaca panas.
Hans Henri Kluge, Direktur Regional WHO menyebutkan jika kondisi di Eropa saat ini sangat mengerikan, bahkan kantor-kantor WHO juga merasakannya. Dikutip dari Liputan6.com,
Advertisement
"Tak pernah terjadi sebelumnya. Menakutkan. Apokaliptik," ujar Kluge dalam pernyataan di situs WHO, dikutip Senin (25/7/2022).
Advertisement
Memicu banyak efek
"Perubahan iklim bukanlah hal yang baru. Namun, konsekuensi-konsekuensinya meningkat pada musim demi musim, tahun demi tahun, dengan hasil malapetaka," lanjutnya.
Kluge menyorot bahwa kebakaran hutan yang biasanya terjadi di selatan Eropa kini ikut melanda wilayah Skandinavia. Selain itu, gelombang panas bisa memicu kematian dini, serta memperparah penyakit penyerta.
Saran WHO
Masyarakat diharapkan untuk mengurangi aktivitas fisik luar ruangan dan jangan meninggalkan anak kecil dan juga hewan peliharaan di dalam kendaraan. Masayarat harus banyak konsumsi air, hindari alkohol, kopi, dan minuman gula.
Untuk mengatasi efek panas yang berlebih, maka diharapkan untuk segera masuk ke dalam ruangan sejuk saat merasa cemas, kelelahan, haus, dan pusing.
“Pada akhirnya, kejadian-kejadian pekan ini kembali menunjukkan perlunya kebutuhan aksi pan-Eropa untuk secara efektif menangkal perubahan iklim, krisis yang menjalar di zaman kita ini mengancam kesehatan individu dan eksistensi kemanusiaan," ujar Kluge.
#Women for Women