Fimela.com, Jakarta Gelombang panas membuat suhu mencapai 40 derajat celcius menerjang Benua Eropa. Berdasarkan perkiraan World Meterological Organization (WMO), gelombang panas ini bisa terjadi hingga berdekade-dekade. Melansir dari UN News, Rabu (20/7), pola gelombang panas ini dipicu oleh kontribusi manusia pada pemanasan global. WMO juga memperkirakan gelombang panas ekstrem ini akan berdampak besar pada sektor agrikultur.
"Pada gelombang panas sebelumnya di Eropa, kita kehilangan sejumlah besar panen. Dan di bawah situasi terkini, kita sudah terkena krisis pangan global akibat perang di Ukraina, gelombang panas ini akan membawa dampak pada aktivitas-aktivitas agrikultur," ujar Petteri Taalas, Sekretaris Jenderal WMO, dalam konferensi pers di Jenewa.
Pihak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) turut menyorot masalah gelombang panas ini. Alasannya, gelombang panas berdampak langsung terhadap kesehatan. Tidak hanya berdampak pada kesehatan, risiko akses makanan, minuman, dan kekurangan air juga akan jadi masalah.
Advertisement
Pihak WHO menyebut gelombang panas akan terjadi lebih sering hingga tahun 2060-an. Gelombang panas di Eropa saat ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga pertengahan pekan depan. Polusi dan kualitas udara juga menurut akibat gelombang panas ini. Gelombang panas yang terjadi di 2022 juga memicu kebakaran hutan di Spanyol.
Advertisement
Suhu Panas Inggris Mencapai Rekor Tahunan
BMKG Inggris, Met Office mengeluarkan peringatan ‘merah’ pertama untuk panas ekstrem. Mereka mengungkapkan bahwa Senin adalah hari terpanas di tahun 2022 saat termometer menyentuh 38,1°C di Santon Downham, Suffolk.
Met Office juga menyebut angka sementara menunjukkan rekor suhu tertinggi di Wales kini telah meningkat menjadi 37,1°C di Hawarden di Flintshire. Rekor tersebut bertahan selama 32 tahun, tetapi tergeser dua kali dalam hitungan jam. Rekor suhu tertinggi di Inggris adalah 38,7°C yang tercatat di Cambridge pada 2019.
Gelombang Panas Picu Terhentinya Layanan Transportasi di Inggris
Dikutip dari Liputan6.com, akibat suhu di Inggris melonjak tinggi, sebagian landasan pacu pesawat meleleh. Suhu mengalami peningkatan di atas 38°C pada Senin, 18 Juli 2022, menjadi rekor tertinggi suhu tahunan. Akibatnya, Bandara Luton di London ditutup sementara pada Selasa (19/7).
Pekan lalu, otoritas Bandara Heathrow Inggris telah meminta maskapai menyetop penjualan tiket pesawat untuk perjalanan musim panas ini. Pihak bandara juga akan membatasi jumlah penumpang yang bisa dilayani dengan hanya 100 ribu keberangkatan per hari. Kebijakan itu akan berlaku setidaknya hingga 11 September 2022.
Sejumlah perusahaan kereta api Inggris meminta warga untuk tidak melakukan perjalanan karena jaringan kereta api tidak dirancang untuk situasi panas ekstrem. Sehingga layanan kereta yang menghubungkan Stasiun King’s Cross London dan York maupun Leeds tidak akan beroperasi sepanjang Selasa (20/7).
Advertisement
Nasib Calon Penumpang Pesawat di Inggris
CEO Bandara Heathrow John Holland-Kaye mengirim surat terbuka kepada para penumpang pada 12 Juli 2022. Ia mengatakan, "Selama beberapa minggu terakhir, seiring jumlah penumpang yang berangkat reguler melebihi 100 ribu orang per hari, kami sudah melihat periode ketika layanan turun ke tingkat yang tidak dapat diterima." Pembatasan itu merupakan langkah untuk meminimalkan kekacauan lebih lanjut.
Untuk calon penumpang yang sudah keburu membeli tiket pesawat, perjalanan mereka akan tetap berjalan sesuai rencana, kecuali ada perubahan yang diinformasikan lebih lanjut oleh maskapai terkait. Maka itu, mereka diminta untuk terus mengecek email maupun laman maskapai sebelum berangkat ke bandara.
Penumpang yang ingin menjadwal ulang atau membatalkan penerbangan, mereka diminta untuk mengecek laman maskapai untuk memastikan panduan itu. "Bandara akan tetap sibuk," kata Holland-Kaye. Ia meminta penumpang untuk bersabar dalam menjalani beragam prosedur di bandara, baik saat check in, pemeriksaan keamanan, maupun mengambil bagasi.
Penulis: Tasya Fadila
#Women for Women