Fimela.com, Jakarta Formula E akan dimulai pada Sabtu 4 Juni 2022 di Ancol, Jakarta Utara. Diikuti 11 tim dengan 22 pembalap yang berkompetisi, berasal dari berbagai negara. Ada Jerman, Inggris, Prancis, Monako, Amerika Serikat, India hingga China.
Terkait cuaca yang tidak menentu adalah suatu hal yang biasa untuk kita yang tinggal di khatulistiwa. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, menyebut para pembalap Formula E pun sudah mengetahui perihal tersebut.
Oleh karenanya, ia memutuskan tidak akan menggunakan jasa pawang jika terjadi hujan saat gelaran Formula E.
Advertisement
“Tidak ada pawang-pawangan," kata Anies melansir Liputan6.com, dalam acara ngobrol santai dengan Co-Founder/Chief Championship Officer Operation Formula E, Alberto Longo di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (2/6/2022).
Baca berita Anies Baswedan di Liputan6.com
Anies mengatakan jika pihaknya sudah bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geografisika (BMKG) terkait perkembangan cuaca untuk memonitor perkembangan cuaca.
“Bila terang kita syukuri, bila hujan kita syukuri. Semuanya adalah rahmat," kata Anies.
Alasan tidak menggunakan pawang hujan, Anies mengatakan Pemprov DKI Jakarta selalu percaya pada ilmu pengetahuan dan data. Sehingga tak perlu menggunakan jasa pawang hujan.
"Kami DKI Jakarta selalu menggunakan ilmu pengetahuan dan data di dalam bekerja," kata dia.
Advertisement
Skenario saat hujan
View this post on Instagram
Sebelumnya, Formula E Operations (FEO) menyiapkan skenario dalam menghadapi cuaca buruk saat acara balapan Formula E.
Principle HSE Consultant FEO, Richard Bates mengatakan, ada beberapa skenario yang disiapkan jika hujan deras atau ekstrem melanda kawasan sirkuit Ancol.
"Jadi dari balapan, perspektif akan mengikuti event director. Tetapi untuk keamanan publik, jika ada cuaca ekstem seperti (hujan) kita akan mengeluarkan semua orang dari grandstand," kata Richard dalam konferensi pers di Hotel Pullman, Jakarta, Minggu 29 Mei 2022 melansir liputan6.com.
#women for women