Fimela.com, Jakarta Munculnya hepatitis akut bikin geger dunia lantaran merebak di sejumlah negara tanpa diketahui penyebabnya. Di Indonesia sendiri, Kementerian Kesehatan RI pada Minggu (1/5) mencatat tiga kasus kematian anak diduga akibat hepatitis akut misterius.
Adanya ancaman hepatitis akut misterius ini membuat masyarakat bertanya-tanya, apakah pembelajaran tatap muka atau PTM kembali ditunda? Mengingat virus ini menyerang anak-anak di bawah 16 tahun, bahkan lebih banyak di bawah 10 tahun.
Menanggapi persoalan itu, Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro – Hepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Muzal Kadim mengatakan, bahwa sampai saat ini belum ada keputusan Pemerintah maupun rekomendasi dari IDAI mengenai penundaan PTM.
Advertisement
BACA JUGA
“Sampai saat ini belum ada keputusan IDAI berkaitan hepatitis akut dengan PTM. Kita masih tidak tahu dalam perkembangan lebih lanjut karena kita masih investigasi,” ujar Muzal saat sesi Media Interview Group: Hepatitis Akut yang Belum DIketahui Etiologinya, Senin (9/5/2022).
Advertisement
PTM Berpotensi Ditunda
Meski demikian, Muzal mengatakan tidak menutup kemungkinan Pemerintah akan menunda PTM jika hepatitis misterius atau yang disebut hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya (Acute Hepatitis of Unknown Aetiology) berpotensi meluas.
“Jika potensi kejadian menjadi lebih besar dan lebih berbahaya lagi, bisa saja kebijakan PTM berubah,” imbuh Muzal.
Sekolah Masuk Tanggal 12 Mei
Hingga kini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Ri belum memberikan pengumuman resmi mengenai PTM terkait ancaman hepatitis akut misterius.
Pasca libur Lebaran 2022, siswa dijadwalkan masuk sekolah pada tanggal 12 Mei 2022. Adanya penambahan libur sekolah ini diberikan sebagai langkah antisipasi kemacetan saat arus balik mudik Lebaran yang diprediksi akan naik pada 8 Mei 2022.
“Perubahan tanggal masuk sekolah setelah libur lebaran ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan lalu lintas pada arus balik lebaran 2022,” jelas Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Ri, Muhadjir Effendy, Minggu (8/5/2022), dikutip dari Health Liputan6.com.
“Mudah-mudahan, kebijakan ini (perpanjangan libur sekolah) bisa mengatasi kemacetan dan kepadatan lalu lintas yang dikhawatirkan terjadi di puncak arus balik,” tandasnya.
#Women for Women