Fimela.com, Jakarta Sejak tahun 2020 lalu hampir kegiatan kita terhenti. Belajar untuk memulai kebiasaan baru karena pandemi Covid-19. Sejenak lebih menghabiskan waktu di rumah saja, alih-alih beraktivitas di luar. Dari yang semangat hingga mulai bosan.
Setelah 2 tahun, akhirnya masa-masa suram itu mulai kita lewati. Banyak kegiatan yang bisa kita jalani. Menuju endemi, setelah 2 tahun berjuang di masa-masa pandemi yang berat. Tak hanya bagi orang dewasa tapi juga anak-anak.
Kabar gembira pun disampaikan oleh Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa secara global kasus COVID dan kematian akibat Virus Corona terus menurun. Tentu saja ini merupakan kabar baik bagi seluruh dunia.
Advertisement
Pekan lalu, kata Tedros, lebih dari 15 ribu kematian pasien COVID-19 dilaporkan ke WHO. Ini merupakan total mingguan terendah sejak Maret 2020.
BACA JUGA
Advertisement
Tetap Waspada karena Virus Covid-19 Tidak Benar-Benar Hilang
Dalam keterangan yang dikutip dari liputan6.com (29/4) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa banyak negara mengurangi pengujian, WHO semakin sedikit menerima informasi tentang penularan dan pengurutan. Hal ini membuat WHO semakin buta terhadap pola penularan dan evolusi virus.
Perlu dipahami bahwa virus tidak akan hilang hanya karena kita berhenti mencari. Maka sangat penting bagi kita untuk terus menjaga diri agar tidak terinfeksi.
Di Indonesia sendiri, lebaran tahun ini diharapkan menjadi titik awal menuju endemi. Namun, yang perlu dipahami menuju endemi bukan berarti kita abai. Bukan berarti kita tak lagi sibuk menjaga kesehatan.
Yuk, tetap pakai masker dan jangan lupa selalu cuci tangan. Stay healthy, Sahabat Fimela.