Fimela.com, Jakarta Perang di media sosial digencarkan pemerintah Ukraina selama invasi Rusia. Namun, serangan yang dilancarkan Rusia mengganggu koneksi internet Ukraina.
Tak tinggal diam, Wakil Perdana Menteri Ukraina Mykhailo Fedorov menggunakan kekuatan media sosial Twitter untuk mengontak CEO SpaceX Elon Musk pada Sabtu, 26 Februari 2022. Ia meminta bantuan Elon Musk untuk mengerahkan satelit Starlink milik SpaceX agar koneksi internet kembali normal.
@elonmusk, while you try to colonize Mars — Russia try to occupy Ukraine! While your rockets successfully land from space — Russian rockets attack Ukrainian civil people! We ask you to provide Ukraine with Starlink stations and to address sane Russians to stand.
— Mykhailo Fedorov (@FedorovMykhailo) February 26, 2022
Selang beberapa jam, cuitan Fedorov dibalas oleh Musk yang mengabulkan permintaan Ukraina. Fedorov yang juga menjabat sebagai Menteri Transformasi Digital Ukraina mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi kebaikan sang miliarder lewat Twitter resmi negara @Ukraine.
Advertisement
"Layanan Starlink sekarang aktif di Ukraina. Lebih banyak terminal dalam perjalanan," begitu balas Musk.
Advertisement
Apa itu Satelit Starlink?
Melansir dari Liputan6.com, Starlink merupakan layanan koneksi internet broadband dari luar angkasa yang tidak memerlukan kabel serat optik di bumi. Pengembangan jaringan telah dimulai pada tahun 2015 dengan satelit prototipe pertama diluncurkan ke orbit pada 2018.
Hingga kini, SpaceX telah mengerahkan sebanyak 2.000 satelit Starlink ke orbit lewat belasan peluncuran yang berjalan mulus. Terkini, SpaceX mengirimkan 49 satelit lainnya ke orbit pada 3 Februari 2022.
Satelit Starlink bertujuan untuk memberikan akses internet berkecepatan tinggi pada orang-orang yang tinggal di daerah paling terpencil di dunia. Lewat konstelasi satelit yang mengorbit di planet Bumi.
#WomenForWomen