Fimela.com, Jakarta Kasus Covid-19 varian Omicron semakin meningkat, Minggu (6/2) total kasus sudah mencapai 3.772. Tentu angka ini menjadi acuan agar kita tetap mematuhi protol kesehatan dan melakukan vaksin jika belum.
Pemerintah, melalui Menko Maritim Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan jika menaikan status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di sebagian wilayah Jawa dan Bali ke level 3.
Advertisement
BACA JUGA
"Berdasarkan level assesment saat ini kami sampaikan bahwa aglomerasi Jabodetabek, DIY, Bali Badung Raya akan ke level 3," kata Luhut saat jumpa pers daring, Senin (7/2/2022), melansir liputan6.com.
Namun, menurutnya, tingginya kasus Covid-19 bukan menjadi penyebab level PPKM meningkat. Melainkan rendahanya angka tracing dan angka rawat inap yang tinggi.
"Hal ini (peningkatan level PPKM) bukan karena tingginya kasus! tetapi karena rendahnya tracing, Bali (naik status level PPKM) karena rawat inap yang meningkat," jelas Luhut.
Advertisement
Tidak sepelekan Omicron ketahui gejalanya
Mengenali gejala-gejala virus Covid-19 varian Omicron tentu akan membuatmu menjadi jauh lebih waspada. Lantas seperti apa gejala khas varian Omicron? Simak berikut ini selengkapnya.
Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof Zubairi Djoerban mengatakan gejala Covid-19 pasien Omicron yang umum dikeluhkan tak jauh berbeda dengan infeksi varian sebelumnya. Namun, ada satu gejala khas yang tak biasa pada infeksi Omicron. Gejala Covid-19 varian Omicron ini kerap dikeluhkan di malam hari.
“Memang gejala Omicron mirip dengan penyakit lain dan agak samar. Seperti keletihan, nyeri otot, sakit tenggorokan, demam atau batuk,” ungkap Prof Zubairi di akun Twitter Pribadinya, Jumat (24/12/2021).
“Tapi yang menjadi gejala khas Omicron adalah akan berkeringat banyak pada malam hari sampai harus ganti baju, meski ada di tempat sejuk,” lanjut Prof Zubairi.
Gejala Covid-19 varian Omicron berupa keluhan keringat di malam hari rupanya memang terjadi pada pasien di Afrika Selatan. Seorang dokter dan ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan, Dr. Angelique Coetzee melaporkan tidak sedikit pasien datang dengan keluhan gejala keringat malam.
Adapun selain keringat malam, gejala lainnya yang kerap muncul adalah nyeri otot, kelelahan, dan tenggorokan gatal.
Unben Pillay, seorang dokter umum yang berpraktik di Midrand, Johannesburg, juga mengatakan keringat malam menjadi gejala khas pasien yang terinfeksi Omicron.
“Kami melihat pasien datang dengan demam, keringat malam dan banyak nyeri tubuh,” katanya, dikutip dari Express co.uk.