Fimela.com, Jakarta Berdasarkan data dari worldometers, total kasus COVID-19 di seluruh dunia telah mencapai 388 juta dan lebih dari 307 juta orang telah dinyatakan sembuh. Amerika Serikat menempati urutan pertama untuk jumlah kasus COVID-19 terbanyak, lalu ada Brasil, Prancis, dan Inggris.
Namun, di tengah lonjakan kasus COVID-19 varian Omicron di seluruh dunia, justru ada beberapa negara yang memutuskan untuk mencabut aturan pembatasan. Melansir dari liputan6.com, negara-negara ini bahkan membebaskan masyarakatnya untuk tidak menggunakan masker lagi, ada negara apa saja?
Advertisement
BACA JUGA
1. Inggris
Dengan alasan vaksin dan booster COVID-19 berhasil mengurangi kasus penyakit serius dan rawat inap, pemerintah Inggris akhirnya mencabut pembatasan dan aturan mengenakan masker, sejak Kamis (27/1/2022) lalu. Sekarang, siapapun di Inggris tidak lagi terikat dengan persyaratan hukum izin COVID-19 untuk masuk ke area publik, seperti klub malam dan tempat-tempat lainnya. Anjuran untuk bekerja dari rumah dan panduan untuk mengenakan masker di dalam ruangan juga dihapuskan oleh pemerintah.
2. Austria
Di Austria, lockdown untuk masyarakat yang tidak divaksinasi dicabut. Keputusan ini diumumkan menjelang pertemuan Kabinet Pemerintah Federal Konservatif Hijau. Masyarakat yang tidak divaksinasi diperbolehkan keluar rumah tanpa alasan.
Advertisement
3. Denmark
Kerajaan Denmark juga telah mencabut aturan pembatasan COVID-19, dengan alasan tingkat vaksinasi yang sudah sangat tinggi dan pasien ICU tidak melonjak.
4. Prancis
Di Prancis pun, masker tidak lagi diwajibkan dan kapasitas tempat usaha sudah tidak dibatasi, walaupun pemerintah masih meminta masyarakat untuk tetap waspada. Menurut laporan euronews, kebijakan bekerja dari rumah juga hanya rekomendasi saja di Prancis, namun bukti vaksinasi masih dibutuhkan untuk masuk ke tempat-tempat publik.
5. Australia
Para pejabat Australia telah berjanji mencabut aturan pembatasan setelah vaksinasi dosis ganda, untuk orang berusia di atas 16 tahun, mencapai lebih dari 70%, di negara bagian Victoria. Perdana Menteri Scott Morrison mengkonfirmasi bahwa negara bagian telah mencapai target itu, dengan vaksinasi mencapai 80 dan 90%.