Sukses

Info

Ketahui Penyebab Gerhana Bulan Beserta Proses Terjadinya, Fenomena Alam yang Unik

Fimela.com, Jakarta Gerhana merupakan salah satu fenomena astronomi yang kerap kali dinanti-natikan oleh banyak. Gerhana terjadi ketika sebuah benda angkasa bergerak ke dalam bayangan benda angkasa lain. Ada dua jenis gerhana yang terjadi di bumi, yaitu gerhana matahari dan gerhana bulan.

Fenomena gerhana bulan terjadi ketika bumi berada di antara matahari dan bulan. Fenomena ini dapat dilihat oleh setiap orang di bumi yang ada di bawah bulan saat berada di atas cakrawala. Gerhana bulan terjadi pada saat bulan purnama, dan ketika bulan berada di dekat salah satu titik perpotongan antara orbitnya dan bidang ekliptika.

Fenomena gerhana bulan tidak terjadi setiap saat, momen ini merupakan hal yang langka. Tidak heran jika banyak orang yang mengabadikan momen gerhana bulan dan melakukan ibadah tertentu saat gerhana bulan tiba. 

Untuk kamu yang ingin menyimak penjelasan ilmiahnya, berikut Fimela.com kali ini akan mengulas penyebab gerhana bulan beserta proses terjadinya. Dilansir dari Merdeka.com, simak ulasan selengkapnya di bawah ini. 

Penyebab dan Proses Terjadinya Gerhana Bulan

Bagaimana proses terjadinya gerhana bulan? Kamu perlu mengetahui orbit bulan terlebih dahulu. Bulan bergerak dalam orbit yang mengelilingi bumi. Pada saat yang sama, bumi mengorbit matahari.

Terkadang bumi bergerak di antara matahari dan bulan. Ketika ini terjadi, bumi menghalangi sinar matahari yang biasanya dipantulkan oleh bulan (sinar matahari inilah yang menyebabkan bulan bersinar.) Alih-alih cahaya mengenai permukaan bulan, bayangan bumi jatuh di bulan. Akibatnya, terjadilah gerhana bulan. 

Gerhana bulan dapat dilihat dari bumi pada malam hari. Gerhana bulan juga terbagi menjadi dua, yakni gerhana bulan total dan sebagian. 

Gerhana bulan total terjadi ketika bulan dan matahari berada di sisi yang berlawanan dari bumi. Meskipun bulan berada dalam bayang-bayang bumi, sebagian sinar matahari mencapai bulan. Sinar matahari melewati atmosfer bumi, yang menyaring sebagian besar cahaya biru. Hal ini membuat Bulan tampak merah bagi orang-orang di bumi.

Sementara itu, gerhana bulan sebagian terjadi ketika sebagian bulan memasuki bayangan bumi. Pada gerhana sebagian, bayangan bumi tampak sangat gelap di sisi bulan yang menghadap bumi. Apa yang dilihat orang dari bumi selama gerhana bulan sebagian bergantung pada bagaimana posisi matahari, bumi, dan bulan sejajar.

Mitos Seputar Gerhana Bulan

1. Bulan Dimakan Batara Kala

Hingga kini, mitos ini masih dipercaya oleh beberpa daerah di wilayah Jawa. Warga setempat percaya bahwa gerhana bulan adalah tanda datangnya Batara Kala. Saat bulan mulai menghilang, mereka mempercayai bahwa bulan sedang dimakan oleh Batara Kala.

Warga juga akan menabuh lumpang dengan maksud untuk mengusir Batara Kala, dan biasanya para wanita hamil juga akan mengolesi perut mereka dengan abu sisa pembakaran dengan harapan melindungi sang bayi dari Batara Kala.

2. Bulan Dimakan Jaguar

Suku Inca kuno juga percaya bahwa gerhana bulan merupakan pertanda buruk yaitu saat bulan dimakan oleh Jaguar. Berdasarkan sejarah, ketakutan tersebut terjadi atas keyakinan saat bulan telah habis dimakan oleh Jaguar, maka ia akan turun ke bumi untuk memakan manusia. Oleh sebab itu, suku Inca akan membuat suara gaduh guna mengusir jaguar agar tidak turun ke bumi saat gerhana bulan terjadi.

3. Penampakan Ibu Bulan

Sedangkan orang-orang Asli Amerika percaya bahwa gerhana bulan merupakan tanda Ibu Bulan yang menampakkan diri. Kehadiran Ibu Bulan dipercaya sebgai pembwa penerangan dan akan membersihkan jiwa, energi, emosional dan spiritual manausia khususnya bagi para perempuan di Bumi.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading