Fimela.com, Jakarta Tradisi mudik menjadi salah satu kebiasaan warga China untuk merayakan tahun baru Imlek. Namun mudik di tengah pandemi seperti saat ini berpotensi meningkatkan kasus positif COVID-19, terlebih varian Omicron yang tengah merajalela.
Pemerintah setempat pun tidak menyarankan warganya untuk melakukan mudik ke kampung halaman. Bukan hanya sekadar imbauan, pemerintah pun menggunakan berbagai cara untuk membujuk warga agar tidak mudik. Salah satunya adalah memberikan angpao Imlek kepada warga yang tidak mudik.
Advertisement
BACA JUGA
Dikutip dari Global Times, kebijakan ini diambil oleh Pemerintah Kota Dongguan, Provinsi Guangdong, China demi menekan angka penyebaran varian Omicron COVID-19 pada saat perayaan tahun baru Imlek 2022.
Advertisement
Angpao Imlek
Selain Dongguan, kota Suzhou juga mengambil tindakan serupa dengan melarang warganya bepergia. Pemerintah kota Suzhou memberikan subsidi 500 yuan atau sekitar Rp1,1 juta perorang agar tetap tinggal di kota selama Tahun Baru Imlek.
Tahun baru Imlek sendiri merupakan salah satu perayaan terbesar di China. Layaknya Idul Fitri di Indonesia, tahun baru Imlek di China pun juga identik dengan tradisi mudik.
Tradisi mudik
Setiap perantau diwajibkan pulang ke kampung halaman untuk makan malam tahun baru bersama keluarga. Tradisi pulang kampung ini sendiri disebut Chunyun atau migrasi musim semi.
Selain mudik, tradisi tahun baru Imlek lainnya juga dilakukan dengan berwisata ke tempat-tempat wisata di sekitar kampung halaman. Akibat pandemi COVID-19, sejumlah provinsi dengan tempat wisata terbesar, seperti Shanghai dan Beijing, mengeluarkan imbauan bagi warga untuk mencegah bepergian.