Fimela.com, Jakarta Aurora adalah fenomena alam yang memancarkan cahaya yang disebabkan partikel berenergi tinggi dari angin surya matahari yang berinteraksi dengan medan magnet bumi.
Fenomena aurora umumnya disebabkan oleh interaksi angin surya dengan medan magnet bumi. Meskipun sangat indah, namun aurora tidak bisa dilihat atau ditemukan di Indonesia.
Advertisement
BACA JUGA
Untuk dapat melihat fenomena ini, paling sering di dekat kutub. Jika suatu saat berkunjung ke perbatasan Amerika Serikat dan Kanada atau tempat yang lebih jauh ke utara, mungkin bisa melihat aurora pada malam hari.
Lalu, apakah kamu penasaran dengan proses terjadinya fenomena aurora di alam? Berikut Fimela.com telah merangkum penyebab aurora beserta proses terjadinya, fenomena alam yang unik dan indah. Dilansir dari beragam sumber, simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Advertisement
Proses Terjadinya Aurora
Aurora sebagai cahaya yang terbentuk dari udara yang disebabkan oleh atom-atom dan molekul yang bertumbukan dengan partikel yang mempunyai muatan, utamanya elektron dan proton yang bersumber dari dalam matahari.
Partikel-partikel yang dilemparkan oleh matahari dengan kecepatan lebih dari 500 mil/detik akan terhisap oleh medan magnet bumi yang berada di sekitar kutub Utara dan Kutub Selatan.
Warna-warna yang terjadi pada aurora dikarenakan adanya benturan partikel dan molekul maupun atom yang berbeda. Seperti pada aurora warna hijau yang terbuat antara benturan partikel elektron dan molekul nitrogen.
Aurora warna cerah merah terjadi karena benturan antara partikel elektron serta atom oksigen. Bagian yang paling utama dari mekanisme aurora yaitu angin matahari atau angin surya.
Penyebab Fenomena Alam Aurora
Sebagai fenomena alam yang indah, aurora dapat terjadinya karena beberapa faktor. Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya:
1. Sun Spot (Bintik Matahari)
Bintik matahari merupakan area gelap dan dingin di permukaan matahari yang dinamai fotosfer dan termasuk satu di antara fenomena unik matahari.
Fotosfer termasuk dari beberapa bagian matahari. Sun Spot ini dapat berukuran sangat besar, sekitar 50.000 kilometer. Adanya Sun Spot tersebut disebabkan interaksi pada medan magnet matahari yang tidak sempurna.
2. Kutub Medan Magnet
Daerah kutub yakni suatu pusat dari medan magnet bumi. Saat partikel yang masuk dan terjebak di Sabuk Van Allen, partikel-partikel tersebut akan terbawa oleh angin menuju kutub medan magnet bumi.
Kondisi tersebut yang menjadi alasan fenomena aurora hanya terjadi di kutub.
3. Partikel Proton dan Elektron
Proton dan elektron ialah sebuah unsur-unsur pembentuk atom. Proton posisinya berada di inti atom, sedangkan elektron berada di luar lapisan atom.
Proton serta elektor akan dibawa oleh angin surya. Pada lapisan tersebut posisi cahaya aurora terjadi. Itulah alasan mengapa aurora terjadi di tempat yang tinggi.
Advertisement
Jenis-Jenis Aurora
Aurora juga mempunyai jenisnya masing-masing berdasarkan tempat kemunculannya. Berikut beberapa jenis aurora yang kamu perlu ketahui:
1. Aurora Borealis
Aurora Borealis merupakan satu di antara jenis aurora yang terjadi di daerah sebelah utara. Jenis aurora ini dinamai berdasarkan nama Dewi Fajar Roma, Aurora, dan juga nama Yunani untuk angin utara, Boreas.
Perlu diketahui, di Eropa aurora sering terlihat kemerah-merahan di ufuk utara seolah-olah matahari hendak terbit dari arah itu.
Aurora borealis terjadi di antara bulan akhir Agustus hingga awal April. Aurora Berealis bisa dilihat di daerah antartika seperti Utara Kanada, Alaska, Rusia, serta Skandinavia.
2. Aurora Australis
Aurora Australis merupakan suatu jenis fenomena aurora yang terjadi di belahan bumi bagian selatan. Maka tidak heran namanya seperti negara di dekat kutub selatan, yaitu Australia.