Sukses

Info

Menurut Penelitian Vaksin Moderna Diklaim Ampuh sebagai Booster untuk Melawan Virus Covid-19 Varian Omicron

Fimela.com, Jakarta Munculnya varian Omicron di tengah pandemi Covid-19 ini membuat seluruh negara kembali meningkatkan kewaspadaan. Berbagai penelitian untuk vaksin booster pun sedang digencarkan oleh para ahli di seluruh dunia, guna melawan virus Covid-19 varian baru Omicron yang terus bermutasi. Karena menyebar dengan begitu cepat, maka masyarakat harus segera mendapatkan suntikan ketiganya guna meningkatkan antibodi untuk melawan Omicron.

Untungnya, kabar baik datang dari Perusahaan Farmasi Moderna. Mereka mengumumkan bahwa booster miliknya secara signifikan diklaim dapat meningkatkan tingkat antibodi terhadap varian Omicron yang diketahui sangat menular.

Dilansir Liputan6, Rabu (22/12), pihak Moderna menyebut suntikan 50 mikrogram (dosis resmi untuk suntikan ketiga) telah membuktikan adanya peningkatan antibodi hingga 37 kali lipat.

Selain itu, booster 100 mikrogram juga terbukti dapat meningkatkan antibodi hingga 83 kali lipat, yang mana dua suntikan pertama vaksin Moderna keduanya 100 mikrogram.

Dosis booster yang lebih tinggi dikatakan bahwa umumnya aman dan dapat ditoleransi dengan baik, meski ada kecenderungan reaksi yang sedikit lebih sering terjadi. Namun, Moderna akan membatasi efek samping seperti demam, nyeri otot dan kelelahan pada dosis vaksin booster.

Uji Klinis Lebih Lanjut

CEO Moderna Stephane Bancel mengatakan dengan data yang dinilai “meyakinkan”, mereka akan terus memajukan kandidat booster khusus Omicron dengan gencar ke dalam pengujian klinis jika diperlukan di masa depan.

Untuk saat ini, Dr. Paul Burton menegaskan versi vaksin yang akan terus menjadi garis pertahanan pertama melawan Omicron adalah mRNA 1273. Ia yakini vaksin tersebut sangat efektif dan aman serta bisa melindungi masyarakat di periode liburan musim dingin ini.  

 

20 Penerima Booster

Penting untuk diketahui, pihak Moderna mengatakan studi laboratorium sudah memiliki 20 penerima booster dengan setiap dosis terhadap pseudovirus yang direkayasa agar menyerupai varian Omicron.

Antibodi pun diukur 29 hari setelah peserta vaksin booster mendapat suntikan dosis ketiga. Burton menyerahkan kepada pemerintah dan regulator dalam kebijakannya untuk menilai apakah mereka butuh 100 mikrogram guna bisa melindungi diri dengan tingkat yang maksimal.

Sebelumnya, regulator Amerika Serikat pada Oktober telah memberi izin booster 50 mikrogram vaksin Moderna.

Penulis: Atika Riyanda Roosni

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading