Fimela.com, Jakarta Varian Omicron disebut-sebut tidak lebih buruk dari jenis varian COVID 19 lainnya, berdasarkan pernyataan Anthony Fauci, ilmuwan sekaligus direktur lama Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID) pada Selasa (7/12/2021).
BACA JUGA
Ia mengatakan, indikasi awal menunjukkan bahwa varian Omicron tidak lebih buruk dan lebih ringan, sembari memperingatkan bahwa perlu waktu berminggu-minggu untuk menilai tingkat keparahannya.
Advertisement
Kepala penasihat medis Presiden Joe Biden berkata kepada AFP tentang hal yang diketahui dan tidak diketahui terkait varian Omicron menjadi tiga bidang utama: penularan, seberapa baik menghindari kekebalan dari infeksi dan vaksin sebelumnya, serta tingkat keparahan penyakit.
Fauci menyatakan bahwa varian baru memang sangat menular, sangat mungkin lebih dari Delta yang merupakan strain global yang dominan saat ini, seperti yang dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (8/12/2021).
Selain itu, berdasarkan data epidemiologi dari seluruh dunia pun menyatakan bahwa varian Omicron jauh lebih tinggi memungkinkan terjadinya infeksi ulang.
Advertisement
Perlu Waktu untuk Mengetahui Tingkat Keparahan
Hasil percobaan laboratorium yang menguji potensi antibodi dari vaksin saat ini terhadap Omicron yang dilakukan oleh Fauci akan datang dalam "beberapa hari ke depan hingga seminggu".
Terkait tingkat keparahan, Fauci berkata bahwa varian Omicron hampir pasti tidak lebih parah dari Delta.
Hal ini dikarenakan pada beberapa pertimbangan "melihat beberapa kelompok yang diikuti di Afrika Selatan, rasio antara jumlah infeksi dan jumlah rawat inap tampaknya lebih sedikit dibandingkan dengan Delta," ucap Fauci.
Meski begitu, Fauci mengingatkan bahwa penting untuk tidak menginterpretasikan data ini secara berlebihan karena populasi yang diikuti cenderung muda, dan berkemungkinan kecil untuk dirawat di rumah sakit. Selain itu, penyakit yang parah membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk berkembang.
Fauci berkata bahwa akan memakan waktu setidaknya beberapa minggu untuk mengkonfirmasi di Afrika Selatan, di mana varian itu pertama kali dilaporkan pada bulan November.
"Kemudian saat kita mendapatkan lebih banyak infeksi di seluruh dunia, mungkin perlu waktu lebih lama untuk melihat tingkat keparahannya," ucapnya.
Virus yang lebih menular yang tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah dan tidak menyebabkan lonjakan rawat inap dan kematian adalah skenario kasus terbaik, kata Fauci.
Ia menambahkan, "Skenario terburuknya adalah tidak hanya sangat menular, tetapi juga menyebabkan penyakit parah dan kemudian Anda memiliki gelombang infeksi lain yang belum tentu tumpul oleh vaksin atau oleh infeksi sebelumnya dari orang-orang."
*Penulis: Vania Ramadhani Salsabillah Wardhani.