Fimela.com, Jakarta Banyak orang mungkin belum familiar dengan Program Kartu Prakerja yang diadakan oleh pemerintah. Tapi apakah sebenarnya Kartu Prakerja, bagaimana cara mendapatkannya dan sampai kapankah berlaku dan bisa didapatkan? Simak ulasannya berikut ini.
Dilansir dari Prakerja.go.id, Program Kartu Prakerja sendiri merupakan program pengembangan kompetensi kerja dan kewirausahaan berupa bantuan biaya yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja yang terkena PHK, atau pekerja yang membutuhkan peningkatan kompetensi, termasuk pelaku usaha mikro dan kecil.
Dilansir dari Liputan6.com, masyarakat yang belum mendapatkan kesempatan untuk menjalani Program Kartu Prakerja, ternyata masih bisa mencobanya di tahun depan. Pemerintah memastikan Kartu Prakerja berlanjut di tahun 2022.
Advertisement
Advertisement
Anggaran sebesar Rp 11 triliun
Program Kartu Prakerja tahun 2020-2021 sudah mencapai 22 gelombang sehingga pemerintah memutuskan untuk melanjutkan program tersebut di tahun 2022, dengan jumlah anggaran sebesar Rp 11 triliun atau 4,3 persen dari pagu anggaran perlindungan sosial Rp 252,3 triliun pada tahun 2022.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio N Kacaribu mewakili Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dalam acara webinar Impact Evaluation of Kartu Prakerja, Rabu (1/12/2021).
Media transfer dana dan pengembangan keterampilan
Program Kartu Prakerja merupakan inisiatif strategis pemerintah dalam menangani COVID-19. Program ini tidak hanya menjadi transfer dana dari pemerintah ke masyarakat tetapi juga menawarkan pembelajaran keterampilan.
Program ini juga menjadi pondasi dalam memberi dan meraih kesempatan kerja yang lebih luas, terutama saat kegiatan ekonomi mengalami banyak perubahan selama pandemi COVID-19.
“Oleh sebab itu Tahun 2022 kartu program program kartu pra kerja masih terus dilanjutkan skema pelaksanaannya bersifat semi bantuan sosial, tetapi tetap dilakukan dan bersifat reguler akan dimulai dengan mempertimbangkan situasi yang semakin kondusif,” ujar Febrio.
Dilakukan dalam 12 bulan dengan dua pembagian
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan, pada 6 bulan pertama program ini akan dilanjutkan seperti biasanya full secara daring. Namun pada 6 bulan berikutnya akan mulai diujicoba dengan format luring.
Lebih lanjut beliau menjelaskan, program Kartu Prakerja akan kembali pada format awal. Bukan hanya sebagai media yang menyalurkan bantuan sosial, namun juga mendorong peningkatan kapasitas peserta agar sesuai dengan kebutuhan digitaliasai di masa depan.
"Bukan hanya semi bansos tetapi mendorong re-sklilling agar sesuai kebutuhan digitalisasi ke depan," kata Menko Airlangga dalam Webinar Prospek Ekonomi Makro dan Sektor Keuangan 2022, Jakarta, Senin (22/11/2021).
Membuka pasar bisnis baru
Selain itu, selama pandemi Covid-19, pelaksanaan program Kartu Prakerja telah membuka pasar bisnis baru, yakni layanan pendidikan berbasis teknologi atau sering disebut edutech. Hingga kini tercatat ada 1.700 program khusus digital dengan platform.
Dalam waktu yang bersamaan, program ini mempercepat inklusi keuangan masyarakat. Sebab tidak sedikit peserta program Kartu Prakerja baru pertama kali memiliki rekening bank dalam bentuk dompet digital atau e-wallet.
Cakupan Luas
Kerjasama tim dengan berbagai perusahaan digital seperti Tokopedia, Bukalapak dan sebagainya juga diharapkan mampu semakin memperluas cakupan peserta hingga ke pelosok tanah air secara lebih cepat akurat dan akuntabel.
Jadi, jika kamu belum mengikuti Program Kartu Prakerja, segera kunjungi dan mendaftar di laman Prakerja.go.id.
#ElevateWoman with Fimela