Fimela.com, Jakarta Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut bahwa dalam tiga minggu terakhir terjadi penurunan laju vaksinasi Covid-19. Hal tersebut dikarenakan stok vaksin Sinovac menipis dan lebih banyak yang menggunakan vaksin Pfizer serta AstraZeneca. Namun, sebagian masyarakat masih memiliki keraguan terhadap kedua vaksin tersebut.
Nyatanya, vaksin Pfizer dan AstraZeneca yang berasal dari Amerika Serikat serta Inggris ini aman untuk digunakan. “Dua vaksin tersebut sama amannya (dengan Sinovac) dan efikasinya lebih tinggi,” ujar Budi pada konferensi pers update PPKM pada Senin, 22 November.
Advertisement
BACA JUGA
Vaksin Pfizer memiliki efikasi 95 persen pada usia 16 tahun ke atas. Efikasi vaksin dengan 2 dosis standar AstraZeneca yang dihitung sejak 15 hari pemberian dosis kedua hingga pemantauan sekitar 2 bulan menunjukkan efikasi sebesar 62,10 persen, dikutip Liputan6, Rabu (24/11/2021).
Budi mengungkap alasan masyarakat khawatir akan hal ini adalah karena demam usai vaksin. Terkait itu, Budi menjelaskan bahwa demam adalah reaksi yang wajar seusai divaksin. “Pfizer dan AstraZeneca memang ada demam, seperti saat kita kecil divaksin cacar. Tidak usah takut, vaksin ini sudah terbukti aman,” tuturnya.
Advertisement
Stok Vaksin di Indonesia
Stok vaksin Covid-19 di Indonesia yang berdatangan akhir-akhir ini adalah vaksin donasi. Budi pun mengatakan yang paling banyak diterima adalah Pfizer dan Moderna. “Ini vaksin yang baik dan efikasinya tinggi,” jelas Budi.
Hingga saat ini, sudah ada 287 juta dosis vaksin Covid-19 yang tiba di Indonesia. Sekitar 237 juta dosis telah dikirimkan ke daerah dan sisanya masih ada 50 juta dosis. “50 juta dosis cukup untuk satu bulan ke depan,” ujarnya.
Penulis: Atika Riyanda Roosni
#Elevate Women