Fimela.com, Jakarta Penyebab kucing batuk tak boleh disepelekan. Seperti manusia, kucing juga bisa mengalami batuk. Batuk pada kucing berarti ada sesuatu yang mengiritasi tenggorokan, saluran udara, atau paru-parunya.
Kucing yang batuk akan mengeluarkan suara yang kasar. Mulut kucing biasanya terbuka lebar dan lehernya menjulur. Seringkali, kucing berdiri saat batuk. Batuk pada kucing juga bisa bersifat kering atau berdahak.
Beberapa kucing mungkin biasa batuk sesekali. Jika kucing memiliki batuk berdarah, berlanjut selama lebih dari beberapa hari, parah, berulang secara konsisten, atau jika kucing tampak sakit atau berat badannya turun, penting untuk segera membawanya ke dokter.
Advertisement
BACA JUGA
Batuk umumnya merupakan gejala dari masalah yang mendasari, seperti penyakit sistem pernapasan atau kardiovaskular. Mengetahui penyebab kucing batuk bisa membuatmu lebih waspada dan segera mencari perawatan tepat.
Untuk itu, berikut Fimela.com telah merangkum 9 penyebab kucing batuk yang paling umum dan sebaiknya tidak disepelekan. Dilansir dari Liputan6.com, simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Advertisement
Kucing Mengalami Masalah Pernapasan
1. Kucing Terkena Asma
Asma kucing adalah penyebab utama batuk pada kucing. Ini adalah penyakit saluran napas bagian bawah. Asma terjadi akibat iritan yang masuk ke saluran udara dan menyebabkan peradangan. Penyebab asma meliputi paparan serbuh sari, debu kotoran kucing, jamur, asam rokok, parfum, obesitas, dan stres.
Saat kucing terserang asma, ia mungkin mengeluarkan suara batuk. Mereka mungkin juga terengah-engah, mulut ternganga, dan mengembangkan warna kebiruan pada gusi. Asma bisa memburuk dengan cepat. Jika tidak segera ditangani, kucing mungkin tidak bisa bernapas sama sekali.
2. Masalah Sistem Pernapasan
Batuk yang tiba-tiba dapat mengindikasikan infeksi saluran pernapasan atas yang umum terjadi pada kucing. Selain batuk, gejala lain bisa berupa bersin, hidung tersumbat, pilek, ingus, tersedak, dan nafsu makan berkurang.
Biasanya, batuk pada kucing berhubungan dengan bronkitis yaitu infeksi yang mempengaruhi saluran udara kecil atau bronkiolus. Berbagai virus dan bakteri dapat menyebabkan bronkitis pada kucing. Batuk pada kucing juga bisa menjadi tanda pneumonia, yang dapat didiagnosis dengan sinar-X.
3. Alergi
Benda asing di paru-paru bisa menyebabkan batuk. Ini bisa terjadi jika kucing menghirup sesuatu. Alergi pada kucing memiliki penyebab dan gejala yang mirip dengan asma.
Jika kucing memiliki alergi, sistem kekebalannya menjadi terlalu sensitif terhadap zat tertentu sehari-hari dan mulai mengidentifikasinya sebagai zat berbahaya. Alergi bisa disebabkan oleh makanan, tumbuhan, kutu, obat-obatan, parfum, plastik, asap, dan masih banyak lagi.
Tanda-tanda alergi yang paling umum pada kucing meliputi gatal, sering menggesekkan badan, kepala gemetar, bersing, batuk, mengi, muntah, diare, hingga kembung.
Bola Rambut Kucing hingga Cacingan
4. Bola Rambut
Bola rambut atau hairball adalah penyebab umum kucing batuk. Bola rambut adalah sekumpulan kecil rambut atau bulu yang terkumpul di dalam perut hewan. Bola rambut pada kucing lebih mungkin muncul pada ras berbulu panjang, seperti Persia dan Maine Coons.
Saat kucing melakukan grooming, struktur kecil seperti kait di lidahnya menangkap bulu yang rontok. Bulu ini kemudian tertelan dan melewati saluran pencernaan. Beberapa rambut bisa tertinggal di dalam perut dan membentuk bola rambut. Biasanya, kucing akan memuntahkan bola bulu untuk menyingkirkannya.
Saat kucing batuk sebelum mengeluarkan hairball, itu sebenarnya bukan batuk. Bunyi itu adalah muntah dan berasal dari saluran pencernaan, bukan saluran pernafasan. Beberapa gejala bola rambut yang umum termasuk tersedak, tercekik, dan muntah.
5. Gagal Jantung Kongestif
Ketika jantung tidak dapat memompa cukup darah ke dalam tubuh, cairan bisa kembali ke paru-paru. Kondisi ini disebut dengan gagal jantung kongestif. Gagal jantung kongestif menyebabkan batuk pada anjing dan manusia. Kondisi ini juga bisa dialami kucing.
Kucing dengan gagal jantung kongestif akan batuk, kesulitan bernapas, menunjukkan kelemahan dan kehilangan nafsu makan. Dalam kasus yang parah, kucing bisa mati mendadak.
6. Cacingan
Cacingan juga bisa jadi penyebab kucing batuk. Cacing juga bisa memengaruhi pernapasan. Kondisi ini sering kali ditandai dengan gejala batuk. Batuk juga bisa disebabkan oleh makanan kucing yang tidak tercerna dengan baik karena adanya cacing di pencernaan.
Cacing yang biasa menyerang kucing adalah cacing pita, cacing gelang, dan cacing tambang. Kesehatan kucing bisa sangat menurun akibat cacingan. Gejala cacingan lainnya bisa meliputi muntah dan BAB disertai cacing, penurunan berat badan, diare, bulu kusam, gejala kelesuan lainnya.
Advertisement
Kalung Pengikat Kucing yang Terlalu Kuat
7. Cacing Jantung
Beberapa jenis cacing bisa masuk ke jantung dan paru-paru, menyebabkan kerusakan pada paru-paru. Jenis cacing yang kerap ditemukan adalah cacing jantung atau heartworm. Cacing jantung disebarkan oleh nyamuk dan gejalanya mirip dengan gejala asma.
Penyakit ini lebih sering terjadi di daerah yang hangat dan lembap. Kucing memiliki risiko yang lebih rendah untuk terinfeksi penyakit heartworm dibandingkan anjing. Namun, tetap penting mengetahui gejala yang bisa terjadi. Tanda-tanda cacing jantung termasuk mengi, muntah, tersedak, lesu, dan penurunan berat badan.
8. Kanker Paru-Paru
Kanker di rongga dada seringkali menyebabkan batuk pada kucing. Karsinoma adalah tumor paru primer yang paling umum pada kucing. Beberapa tumor dapat dikontrol dengan pengobatan. Jika tidak, operasi bisa menjadi pilihan.
Tanda-tanda umum penyakit ini seperti nafsu makan yang buruk, penurunan berat badan, napas yang cepat dan sesak. Kelesuan, mengi, muntah, demam, atau ketidakseimbagan tubuh juga dapat terlihat.
9. Kalung yang Ketat
Masalah sederhana juga bisa menyebabkan kucing batuk. Ini seperti kalung atau colar yang terikat kecang atau ketat.
Tekanan pada batang tenggorokan kucing dapat menyebabkan kerusakan dan menyebabkan batuk. Kucing bisa batuk dan tersedak akibat kalung yang terlalu kencang.