Fimela.com, Jakarta Sampah selalu menjadi masalah yang sulit terselesaikan di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Pada Selasa, 16 November 2021 Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) didukung The Coca-Cola Foundation, kembali menjalin kemitraan bersama Ancora Foundation serta Plastic Bank Indonesia dan MallSampah sebagai mitra pelaksana dalam fase baru dari program “Plastic Reborn 3.0” yang bertujuan untuk mencari solusi terhadap permasalahan sampah plastik di Indonesia.
BACA JUGA
Advertisement
Plastic Reborn 3.0 bertujuan untuk memperkuat ekosistem pengumpulan sampah melalui pemberdayaan pengumpul sampah informal.
Melalui kerja sama ini, Country Manager Plastic Bank Indonesia, Paola Cortese, menyatakan bahwa Plastic Bank Indonesia senang dapat menjadi bagian dari kerja sama Plastic Reborn 3.0 ini karena sejalan dengan misi mereka untuk mencegah masuknya sampah plastik ke lautan, sekaligus dapat meningkatkan kesejahteraan pekerja sampah.
Selain itu, ia juga menambahkan, "Melalui program Plastic Reborn 3.0, kami menggunakan bisnis untuk meningkatkan literasi daur ulang para pemulung dan pengepul yang tersebar di delapan titik tempat pengumpulan sampah dan sekitarnya. Kami juga memberikan inklusi keuangan, transparansi, dan kemudahan pelacakan melalui platform blockchain kami yaitu Alchemy, seraya mengukur dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi yang ditimbulkan."
Advertisement
Mengenal Plastic Bank Indonesia
Plastic Bank Indonesia adalah organisasi yang menciptakan ekosistem daur ulang di wilayah pesisir dan mendaur ulang bahan-bahan tersebut untuk digunakan kembali di dalam rantai pasokan manufaktur global.
Saat ini Plastic Bank sudah beroperasi di Haiti, Brasil, Indonesia, Filipina, dan Mesir. Sedangkan untuk Plastic Bank Indonesia, sudah beroperasi di 13 provinsi dengan 290 cabang, dan memiliki 1.800 member.
Plastic Bank Indonesia berpusat di Bali. Tapi pada kemitraan Plastic Reborn 3.0, Plastic Bank Indonesia beroperasi khusus di Lombok.
Telah meraih banyak pencapaian, Paola menyebutkan beberapa di antaranya adalah berhasil mengumpulkan 150 metrix ton sampah plastik yang setara dengan 7,3 juta PET bottles (plastik botol).
Kemudian juga berhasil meningkatkan kapasitas daur ulang di suatu daerah, meningkatkan taraf hidup para pemulung dan pengepul yang bekerjasama dengan Plastic Bank Indonesia.
Tantangan Plastic Bank Indonesia
Di balik keberhasilan program yang ditawarkan Plastic Bank Indonesia, tentu terdapat hambatan dalam penerapannya. Dikarenakan Plastic Bank Indonesia memang sebuah program daur ulang berbasis aplikasi, maka pengetahuan tentang teknologi sangatlah penting.
Mitra informal (pemulung dan pengepul) yang bekerjasama dengan Plastic Bank Indonesia tidak semuanya memiliki latar belakang pengetahuan digital yang sama. Hal ini dikarenakan tingkat pendidikan dan ekonomi.
Paola mengatakan, untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, Plastic Bank Indonesia juga melakukan training untuk para mitra informal. Bukan hanya training tentang cara penggunaan aplikasinya, tapi juga pembekalan pengetahuan tentang plastik dan cara kerja bisnis mereka.
Advertisement
Manfaat Menjadi Mitra Plastic Bank Indonesia
Dengan menjadi mitra Plastic Bank Indonesia, ada manfaat finansial dan non finansial yang bisa didapatkan.
Dalam hal finansial, Plastic Bank Indonesia memberikan bonus pendapatan dari bonus token (tabungan yang ada di aplikasi Plastic Bank).
Sedangkan pada non finansial, terdapat manfaat berupa pendistribusian melalui Community Development Program. Program ini mensponsori para mitra terkait asuransi BPJS entah kesehatan atau ketenagakerjaan, subsidi ponsel pintar, pemberian pulsa internet, dan membantu mitra membuka rekening bagi yang belum pernah melakukannya.
Untuk kedepannya setelah bergabungnya Plastic Bank Indonesia dalam kemitraan Plastic Reborn 3.0 ini, Paola mengatakan bahwa ia berharap akan dapat kembali bekerjasama dalam program yang sama karena masih banyak daerah yang belum dijamah untuk dibantu terkait masalah sampah.
"Harapan kedepannya, bersama-sama kita dapat menciptakan dampak lingkungan, ekonomi, sosial yang lebih besar lagi di Indonesia melalui inisiatif Plastic Reborn," tutupnya.
*Penulis: Vania Ramadhani Salsabillah Wardhani.