Fimela.com, Jakarta Putri Mako dari Jepang akhirnya menikah dengan pria pilihannya dari kalangan orang biasa Keu Komuro. Dengan menikahi pria yang sudah menjadi kekasihnya semasa kuliah tersebut, maka keponakan tertua kaisar Jepang tersebut akan melepas status royal atau bangsawannya.
Pernikahan kerajaan ini tak hanya menjadi sorotan publik Inggris, berbagai media massa dunia pun memusatkan atensi pada Putri Mako. Berikut fakta-fakta pernikahan Princess Mako dengan Kei Komuro melansir dari berbagai sumber;
Royal wedding yang tidak royal
Advertisement
Badan Rumah Tangga Kekaisaran mengumumkan jika pernikahan Putri Mako digelar dengan prosesi sederhana banyak kontroversi. Terutama setelah mengumumkan pertunangan pada tahun 2017, awalnya publik membela hubungan tersebut, namun skandal tabloid yang memberitakan laporan keuangan keluarga Komuro yang terbelit utang, publik balik menyerang.
Advertisement
Tanpa ritual tradisional
Untuk pertama kalinya dalam sejarah Jepang pascaperang, pernikahan Putri Mako tidak disertakan ritual tradisional. Begitu juga dengan upacara pernikahan, jamuan resepsi, dan ritual lainnya yang tidak diadakan.
Ia juga menolak hadiah yang diberikan bagi bangsawan yang melepas statusnya dengan jumlah fantastis. Serta tidak dapat naik takhta Krisan serta kehilangan gelar kebangsawanan saat menikah dengan orang biasa.
Putri Mako tinggal dan pindah ke New York
Mengikuti sang suami, Putri Mako akan pindah dan tinggal di New York. Komuro sendiri sudah pindah lebih dulu ke New York untuk sekolah hukum sejak tahun 2018 dan sekarang bekerja di sebuah firma.
Komuro sendiri baru kembali ke Jepang bulan lalu, sekaligus untuk pertama kalinya bertemu Putri Mako selama tiga tahun. Saat itu dia berambut gondrong dan menguncirnya, yang dianggap tidak sopan saat mengunjungi keluarga kerajaan dan orangtuanya.
Advertisement
Potongan rambut baru
Sang suami tampil lebih fresh dengan potongan rambut baru. Komuro memotong rambut panjangnya dan tampil lebih rapi.
Tampilan keduanya pun mengingatkan pada outfit yang dikenakan saat pengumuman pertunangan. setelan hitam untuk pria dan dress warna sage green dan kalung mutiara.
Menderita PTSD
Usai pernikahan, Putri Mako hanya bersedia menjawab 5 pertanyaan terpilih dari wartawan. Badan Rumah Tangga Kekaisaran Jepang mengambil tindakan tersebut karena Putri Mako mengidap PTSD karena kritik publik yang menentang hubungannya dengan sang suami.
#Elevate Women