Fimela.com, Jakarta Menjadi wirausahawan disepakati opsi terbaik yang baik untuk bertahan di masa pandemi Covid-19. Namun untuk memulainya tak hanya dibutuhkan modal tapi juga wawasan.
Seperti program yang digagas Program Wirausaha Yayasan Bulir Padi yang digagas untuk siswa kelas tiga SMA/K, alumni lulusan SMK, termasuk kelompok anak bina pra-kerja binaan YBP. Program ini ditujukan untuk 30 anak dan kaum muda binaan Yayasan Bulir Padi (YPB) yang bermukim di komunitas marjinal Jakarta di Palmerah, Bidaracina dan Marunda selama Agustus sampai Oktober 2021 secara daring.
Advertisement
BACA JUGA
“Harapan kami Program Wirausaha Yayasan Bulir Padi dapat membantu anak bina kami dengan membuka wawasan mereka terhadap kewirausahaan sebagai salah satu opsi yang baik untuk berkarya di masa pandemi ini dan bagi masa depan mereka kedepannya. Program ini akan memberikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk memulai, mengembangkan dan mengelola sebuah usaha mikro yang diharapkan dapat menunjang perekonomian dan penghidupan mereka," ujar Ketua Yayasan Bulir Padi Tia Sutresna.
Sebab pandemi COVID-19 menjadi tantangan besar untuk terserapnya tenaga kerja yang baru. Menurut survei Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2020 tercatat tingkat pengangguran pemuda di Indonesia sebesar 15 persen, di mana tingkat pengangguran di daerah perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan daerah pedesaan (18 persen berbanding 12 persen). Secara keseluruhan, BPS juga melaporkan 29,12 juta pekerja di Indonesia terdampak pandemi.
Advertisement
Bantu Pemulihan Ekonomi Pasca Covid-19
Dan menurut United Nations Development Program Indonesia keberhasilan pemulihan Indonesia pasca COVID-19 bertumpu pada dua bahan utama, yaitu lanskap negara tentang ekonomi hijau dan kesiapan populasi mudanya yang dapat mendorong perubahan sosial dengan kewirausahaan.
“Berwirausaha adalah salah satu faktor utama kemajuan ekonomi dan sosial. Tujuan dari Program Wirausaha YBP adalah setelah para penerima manfaat mengikuti program selama tiga bulan, mereka akan mempunyai kepercayaan diri dan keterampilan untuk mendirikan, mengelola serta mengembangkan sebuah usaha mikro secara mandiri,” lanjut Tia Sutresna.
Sebagai mitra strategis YBP, Tim Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Atma Jaya mendukung program ini mulai dari persiapan modul pelatihan sampai ke pelaksanaan pelatihan. Adapun materi pelatihan mencakup topik antara lain seperti mengenal Mengenal Karakter Wirausaha, Business Model Canvas, Manajemen Keuangan dalam Usaha, dan Pembuatan Rencana Bisnis.
Pada akhir program para peserta akan mengikuti kompetisi business plan yang diuji oleh tim Mentor dan Manajemen YBP. Tiga pemenang kompetisi bisnis plan Program Wirausaha YBP ini akan menerima hadiah berupa dana atas keberhasilan mereka dalam membuat sebuah rencana bisnis wirausaha yang baik dan matang.
“Kerja sama Universitas Atma Jaya dan Yayasan Bulir Padi telah berjalan selama dua tahun terakhir ini. Tim Yayasan Bulir Padi responsif dan sangat tanggap, dan kami merasa bisa bekerja sama dengan baik dalam program-programnya. Kami senang dosen-dosen Universitas Atma Jaya dapat ikut berkontribusi sesuai dengan bidang kami masing-masing, dan semoga kerja sama ini bisa terus berjalan dengan lebih baik lagi,” ujar Christine Winstinindah, Dosen Tetap Program Studi Manajemen Universitas Atma Jaya.
Sebelumnya Yayasan Bulir Padi dan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya bekerja sama selama dua tahun dalam menjalankan pelatihan keterampilan siap kerja soft skills untuk 400 anak dan kaum muda binaan YBP di komunitas marjinal Jakarta yang bermukim di Palmerah, Bidaracina dan Marunda.
#Elevate Women